Kerumunan Penonton Bola Tarkam di Serang Berujung Pencopotan Kapolsek

Round-Up

Kerumunan Penonton Bola Tarkam di Serang Berujung Pencopotan Kapolsek

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 04 Des 2020 08:03 WIB
Kapolsek Walakanta Serang dicopot gegara kerumunan sepak bola tarkam
Foto: Kapolsek Walakanta dicopot gegara kerumunan sepak bola tarkam di Serang (Istimewa).
Serang -

Imbas pembiaran kerumunan penonton di pertandingan sepakbola antar kampung (tarkam) pada Rabu (2/12) di Gelora Graha Cibogo, Walantaka, Kota Serang berujung pencopotan Kapolsek Walantaka. Kepolisian juga melakukan pemeriksaan pada panitia akibat datangnya ribuan penonton di pertandingan berhadian kerbau itu.

Jabatan Kapolsek Walantakan AKP Kasmuri diganti oleh AKP Sudibyo. Mutasi dilakukan oleh Polda Banten hanya satu hari setelah pertandingan selesai diselenggarakan.

"Untuk mutasi kapolsek tentunya ini kewenangan Polda, kebijakan pimpinan, kami hanya melaksanakan tugas, jadi memang bisa kapan saja kepada siapa saja," kata Kapolres Serang Kota AKBP Yunus Hadith Priyanto kepada wartawan pada Kamis (3/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan bahwa, pengendalian kerumunan jadi kendali Satgas COVID-19 yang di dalamnya adalah polisi dan TNI, dan Pemkot. Personel polisi diminta tidak mengulangi pembiaran kegiatan berkerumun di wilayahnya.

"Ini pelajaran dan evaluasi, kita tidak berharap terjadi kembali di Serang Kota. Tetap kita di masapandemi ini tetap mengutamakan protokol kesehatan untuk kegiatan, himbauan danpendisiplinan ke masyarakat agar semakin disiplin agar mencegahCovid khususnya di Kota Serang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Simak video 'Ribuan Orang Sesaki Lapangan Nonton Sepakbola Tarkam di Serang':

[Gambas:Video 20detik]



Panitia Diperiksa Polisi

Dalam beberapa pekan ke depan Polres Serang akan memperketat izin keramaian yang bisa melibatkan kerumunan. Akibat pertandingan tarkam, panitia pun menjalani pemeriksaan di Polres Serang Kota.

"Untuk proses selanjutnya kita memang kita melakukan pemanggilan kepada panitia dan pihak terkait yang berkompeten terhadap kegiatan tersebut," kata Yunus.

Para panitia dan orang yang terlibat, jika terbukti katanya bisa diancam oleh undang-undang berkaitan wabah penyakit atau karantina kesehatan.

Sebetulnya, Kapolres mengatakan jajaran Polsek Walantaka dan Gugus Tugas Corona kecamatan sudah memberikan teguran pada panitia. Teguran disampaikan pada Senin (3/11) karena tidak memiliki izin dan melanggar protokol kesehatan.

Pertandingan juga sudah diminta dihentikan karena masih ada lima pertandingan tersisa. Terakhir, pertandingan final dilakukan pada Rabu (2/12) kemarin yang kemudian mengakibatkan massa berkerumun.

"Akan memanggil panitia dan aparat kelurahan setempat atas berlangsungnya sepak bola Cibogo Cup atau kerbau cup," tegasnya.

Wali Kota Tegur Camat Setempat

Wali Kota Serang Syafrudin pun mengaku akan menegur camat Walantaka soal pembiaran kerumunan di pertandingan tersebut. Pihaknya akan membahas soal ini dengan kepolisian dan TNI.

"Nanti saya panggil camatnya, akan ditegur dulu, saya panggil dulu," kata Syafrudin kepada wartawan di Serang.

Pemkot mengaku sudah membuat edaran ke seluruh camat agar tidak ada kegiatan atau mengizinkan kegiatan berkerumun. Soal pertandingan tarkam yang ditonton ribuan massa di Walantaka, ia tidak ada diberi tahu lurah maupun camat.

"Tidak ada informasi dari muspika," tambahnya.

Yang jelas, Satgas COVID-19 katanya akan turun tangan melakukan tracing jika ditemukan ada warga yang positif.

"Inysa Allah nanti, saya pantau dulu," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads