Pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati menyinggung soal netralitas ASN di debat Pilkada Tangsel 2020. Ia menyebut bahwa ASN khususnya Satpol PP mencopot spanduknya tapi spanduk pasangan lain tidak dicopot.
Sebetulnya hal ini terungkap saat Muhamad meminta pendapat ke pasangan Azizah-Ruhamaben soal apakah ASN selama ini di Tangsel sudah netral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aziah menjawab bahwa ASN memangharus netral sebagaimana rujukan aturan UU sampai aturan pelaksanaannya. Pasangan ini janji akan mendorong ASN lebih professional.
"ASN punya profesionalitas baik, akan kit abura ruang mereka," kata Azizah saat debat, Tangsel, Kamis (3/12/2020).
Birokrat juga menurut pasangan ini harus hadir melayani masyarakat dan berbudaya bersih melayani. Orientasinya harus fokus pada pelayanan publik.
Menurut Muhamad jawaban kedua pasangan itu normatif. Ia menyebut bahwa selama Pilkada ini ada mobilisasi baik camat, lurah, badan yang bergerak pada satu pasangan tertentu di Tangsel/
"Itu yang saya maksudkan. Contoh gambar saya di copot, harusnya bersama-sama Bawaslu, kok Bawaslu nggak ada, Satpol PP katanya kelewat, copot lagi (spanduk) Pak Ben (Benyamin Davnie). Ini mencerminkan tidak adil," katanya.
Azizah sendiri sepakat tentu yang melanggar aturan harus ditindak tegas. Pemimpin harus bisa melayani dan mengayomi semua pasangan calon. Netralitas ASN juga jadi hal wajib dan harus didukung oleh pemimpin yang adil.
"Tanpa keadilan, tidak akan menghasilkan sesuatu untuk masyarakat," ujar Ruhamaben menambahkan.
(bri/mud)