Pilbup Pangandaran Bawa Berkah untuk Pelipat Kertas Suara

Pilbup Pangandaran Bawa Berkah untuk Pelipat Kertas Suara

Faizal Amiruddin - detikNews
Kamis, 19 Nov 2020 17:31 WIB
Sejumlah petugas tengah melakukan pelipata surat suara Pilbup Pangandaran.
Pelipat kertas suara Pilkada Pangandaran. (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom)
Pangandaran -

Proses pelipatan surat suara Pilbup Pangandaran 2020 membawa berkah bagi 50 orang petugas pelipat yang ditunjuk KPU Pangandaran. Meski nilai upahnya relatif kecil yakni Rp 100 per lembar, mereka cukup terbantu.

Seperti yang diungkapkan Eti (40), warga Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Dia mengaku terbantu dengan menjadi petugas pelipat kertas suara. "Daripada diam di rumah, lumayanlah tambah-tambah penghasilan," kata Eti diamini Yaya teman satu kelompoknya, Kamis (19/11/2020).

Untuk hari pertama, Eti dan kelompoknya yang berjumlah 5 orang berhasil menyelesaikan 4 dus kertas suara. Satu dus kertas suara berisi 2.000 lembar, sehingga untuk hari pertama mereka berhasil melipat 8.000 kertas suara. Berarti mendapat upah Rp 800 ribu, dibagi untuk 5 orang anggota kelompok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, tapi kalau ditanya cukup atau tidak besaran upahnya, tentu inginnya ditambah dong," kata Eti sambil melempar senyum.

Dia menargetkan besok jumlah hasil lipatannya bisa bertambah, karena bisa memulai pelipatan sejak pukul 8 pagi. "Kalau tadi kan mulainya juga jam 10, besok mudah-mudahan bisa lebih banyak. Minimal dapat 5 dus," kata Eti.

ADVERTISEMENT

Kinerja kelompok Eti ini tergolong cepat dibanding 9 kelompok lainnya. Rata-rata kelompok lain baru menyelesaikan 2 atau 3 dus kertas suara. "Kan kelompok kita mah biasa tulap-tilep, jadi kerjanya cepat," seloroh Eti.

Contohnya kelompok Tata, warga Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih. Mereka baru bisa menyelesaikan 2 dus atau 4.000 lembar kertas suara.

"Capek juga ternyata melipat kertas suara. Padahal kertas suaranya kecil, hanya dua kali lipatan," kata Tata.

Tata mengaku baru kali ini ikut melipat kertas suara, dan tak menyangka akan cukup melelahkan. "Tapi tak apa, alhamdulillah disyukuri," kata Tata.

Di hari pertama pelipatan kertas suara, ditemukan puluhan kertas suara yang dinyatakan rusak. Kerusakan berupa lelehan tinta dan kertas robek. Jumlahnya relatif sedikit, di bawah 100 lembar.

"Jumlah pastinya belum kami rekap, nanti setelah selesai baru kami rekap. Tapi sejauh ini jumlahnya tak lebih dari 100 lembar rusak," kata seorang petugas KPU Pangandaran.

KPU Pangandaran menargetkan pelipatan surat suara akan selesai dalam empat hari. "Jumlah pasangan calonnya ada dua, jadi ukuran kertas suaranya pun relatif kecil. Petugas pelipat hanya melakukan dua kali lipatan," kata Ketua KPU Pangandaran Muhtadin.

pangandafan

Muhtadin memaparkan kesiapan kebutuhan logistik lain seperti kotak suara, tinta dan lainnya yang saat ini sudah berada di gudang logistik. "Kotak suara masih menggunakan kotak suara yang sebelumnya, yang berbahan karton. Semua sudah siap, disimpan di gudang logistik dan dijaga aparat keamanan," ujar Muhtadin.

Selain logistik yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan suara, KPU menyiapkan logistik yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran COVID-19. "Kebutuhan APD untuk penerapan protokol kesehatan juga sudah siap. Sudah tak ada masalah," kata Muhtadin.*

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads