Deklarasi KAMI Jabar digelar di Bandung. Sempat terkendala, bahkan Getot Nurmantyo tersenyum 100 kali. Selain itu ada calon Bupati Karawang yang ditegur Mendagri akibat arak-arakan saat daftar Pilbup Karawang.
Selain dua kabar tersebut, ada kabar lainnya yang datang dari Jabar. Berikut rangkumannya :
Calon Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Ditegur Mendagri
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa kepala daerah sudah kena tegur Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian karena menimbulkan kerumunan di acara politik. Kali ini, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang kena tegur Tito.
Dilansir dari situs Kemendagri, Senin (7/9/2020), Cellica yang kembali mencalonkan diri di Pilkada Karawang menggelar arak-arakan massa saat mendaftarkan diri di KPU Karawang, Jumat (4/9). Lantas, Cellica ditegur Kemendagri di hari yang sama.
Teguran ditandatangani oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Akmal Malik atas nama Mendagri. Dengan menggelar arak-arakan massa, Mendagri menyatakan, Cellica selaku bakal paslon dinilai telah menimbulkan kerumunan massa.
"Dan hal tersebut bertentangan dengan upaya pemerintah dalam menanggulangi serta memutus mata rantai penularan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)," demikian bunyi poin 1 pada teguran tertulis Mendagri tersebut.
Lebih lanjut, dijelaskan sesuai degnan ketentuan Pasal 67 ayat (1) huruf b, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, ditegaskan bahwa kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi antara lain menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bila dikaitkan dengan aturan lain, tentu hal ini berhubungan dengan ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang menegaskan bahwa pembatasan sosial berskala besar paling sedikit meliputi antara lain pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.
Berdasarkan hal tersebut, Mendagri Tito meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan sanksi teguran tertulis kepada Cellica selaku Bupati Karawang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. "Dan melaporkan hasilnya kepada Menteri Dalam Negeri pada kesempatan pertama," ujar Tito.
Sebelumnya, Tito sudah menegur Bupati Muna Rusman Emba, Bupati Muna Barat Laode M Rajiun Tumada, dan Bupati Wakatobi Arhawi. Ketiganya juga ditegur terkait acara politik pada Pilkada 2020. Ketiganya kembali mencalonkan diri maju di Pilkada tiap daerah.
Hewan Mistrius Bikin Geger Warga Ciamis
Penampakan sosok hewan misterius gegerkan warga di Kabupaten Ciamis. Hewan misterius itu muncul di semak-semak sebuah kebun yang ada di wilayah Bangunsari, Kelurahan Benteng, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
Kabar penampakan hewan misterius itu menyebar dari cerita warga. Akibat adanya kabar tersebut warga merasa ketakutan saat beraktivitas di luar rumah. Namun ada juga warga yang penasaran mendatangi lokasi penampakan hewan itu.
Ada yang menyebut sosok hewan tersebut menyerupai macan, namun ada juga yang menyebut hewan musang bertubuh besar atau Binturung (Binturong). Beberapa warga tak bisa memastikan hewan tersebut.
Warga hanya melihat bagian mukanya saja yang sepintas mirip kucing namun besar. Hewan itu bersembunyi di semak-semak. Namun sayang tidak terlihat jejaknya di tanah, karena kondisi sedang kemarau sehingga jejak kaki tidak terlihat.
Ade Ademirah (56), salah seorang warga menceritakan kabar kemunculan hewan misterius itu pertama kali disampaikan oleh warga bernama Yono. Kabar itu membuat geger warga dan lingkungannya.
Setelah itu, pada Kamis (3/9/2020) siang, saat Ade di kebunnya sedang memetik melinjo atau tangkil mendengar suara daun yang terinjak seperti suara ada yang sedang berjalan. Saat ia menoleh ke asal suara ternyata yang dilihatnya adalah muka hewan misterius tersebut.
"Kalau cirinya itu, seperti kucing atau macan ada moncongnya dan kumisnya. Tapi saya tidak bisa memastikannya, karena agak jauh sekitar 10 meter. Warnanya yang terlihat abu-abu dan ukuran tubuhnya besar tapi sedikit terhalang rumput semak-semak," kata Ade saat ditemui detikcom, Senin (7/9/2020).
Ia mengaku kaget dan tubuhnya gemetar ketakutan setelah melihat hewan yang baru pertama kali dilihatnya itu. Saat saling bertatapan Ade langsung lari menuju rumahnya.
"Mungkin itu hewan yang kemarin dilihat juga oleh Mang Yono. Memang seram, saya langsung lari tapi tak bisa berteriak karena kaget. Saat di rumah setelah diberi minum oleh anak baru saya cerita apa yang saya lihat," ungkapnya.
Selama ada penampakan hewan itu, warga menjadi khawatir dan takut saat beraktivitas di kebun. Namun sejak saat itu, hewan misterius itu tak pernah menampakkan diri.
"Memang kondisi Benteng ini banyak kebun warga, pohon besar dan semak-semak. Sebagian kebun salak. Sekarang warga mulai kembali normal dan tidak khawatir lagi. Sejauh ini tidak ada hewan ternak warga yang hilang atau dimangsa," ungkapnya.
Bahkan menurut Ade ada warga yang berpikir hewan itu tidak benar-benar nyata alias penampakan gaib. Hewan itu dari sesepuh zaman dulu yang memiliki peliharaan menyerupai macan yang disimpan di kebun di Benteng.
"Ada juga yang menyebut hewan ini berasal dari pada karuhun sesepuh dulu ada yang punya. Mungkin disimpan disini untuk menjaga kebun," katanya.
Senyum 100 Kali Gatot Nurmantyo di Deklarasi KAMI Jabar
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jawa Barat sempat mengalami dua kali pembatalan sepihak oleh pengelola gedung sewa. Pihak KAMI Jabar pun akhirnya menggelar deklarasi di sebuah rumah di Kota Bandung, Senin (7/9/2020).
"Kemarin Balai Sartika (Bikasoga) dipersiapkan kemudian dibatalkan. Saya tersenyum 10 kali," ujar Inisiator KAMI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat menghadiri deklarasi KAMI Jabar
"Kemudian di Grand Pasundan sudah dipersiapkan, oleh Satgas Covid diberi izin, tapi kemudian didemo, ditarik lagi surat dari Satgas COVID-19. Saya tersenyum 100 kali," ucap mantan Panglima TNI itu melanjutkan.
Selain itu, terjadi juga reaksi penolakan dari Aliansi Masyarakat Cipayung yang berunjuk rasa di Gedung Sate, seberang Mapolrestabes Bandung dan Hotel Grand Pasundan. Mereka menyebut deklarasi KAMI rawan makar dan berpotensi menjadi klaster COVID-19.
Meski sempat mengalami kendala, ucap Gatot, usaha yang dilakukan oleh penggerak KAMI di Jabar membuahkan hasil. Pasalnya, tak hanya deklarasi yang dilakukan tapi juga disambung dengan aksi di Gedung Sate.
"Karena Allah SWT punya rencana luar biasa di Bandung. Di sini di tempat ini kita deklarasi, dan di sana bisa bersama-sama di Gedung Sate. Ini bukan rencana manusia, kita tidak boleh marah. Jadi saya selalu ingatkan untuk selalu tersenyum, sebagai bentuk syukur. Jangan marah yang hanya membuang-buang energi," tutur Gatot.
Dalam deklarasi yang dihadiri Mantan Ketua Umum PP Muhamaddiyah Din Syamsudin, Ketua Khittah Nahdlatul Ulama Rochmat Wahab dan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu itu, Gatot bercerita mengenai hutangnya ke Bumi Siliwangi.
"Saya bersyukur sebagai prajurit saya melewati berbagai pertempuran dan sampai di jabatan tertinggi. Saya kemudian bertanya apa yang bisa saya berikan untuk Negeri Pertiwi ? Saya dilahirkan di Bumi Siliwangi, meniti karir di Bandung, Bogor, Pandeglang, Dayeuhkolot. Saya berhutang pada Bumi Siliwangi ini," tuturnya.
Kedatangannya ke acara deklarasi pun, ujar Gatot, tak pernah berkoordinasi sedikitpun dengan inisiator KAMI lainnya. "Karena kita sudah satu hati, dan juga karena hutang itulah saya datang, saya ingin berbuat," kata Gatot.
117 Pegawai di Pemkot Bandung Positif COVID-19
Sebanyak 117 pegawai baik ASN dan non ASN di wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dinyatakan positif COVID-19. Ratusan pegawai itu dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil tes masif yang dimulai sejak 27 Agustus 2020 lalu.
Kepala Bapelitbang sekaligus Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan keseluruhan penyintas saat ini tengah melakukan isolasi mandiri. Mereka, kata dia, merupakan hasil swab tes massal yang dilakukan terhadap 62 perangkat daerah di 33 kecamatan dan 32 SKPD.
"Yang terkonfirmasi positif 117 itu tidak cuma ASN pegawai di lingkungan Pemkot Bandung. Kan kita mendapat ada di sekitar 50 orang pimpinan memilih 50 orang yang mobilitas banyak, bertemu orang banyak dan kontak dengan orang," kata Ahyani saat dihubungi, Senin (7/9/2020).
Lebih lanjut, 80 persen di antaranya termasuk OTG sehingga tidak dirawat di rumah sakit. Ahyani mengatakan, dari pihak Dinas Kesehatan selanjutnya akan melakukan penyelidikan epidemologi dengan melihat kelanjutan kondisi ke-117 pegawai yang positif.
"Iya 117 juga oleh dinkes dipilah apakah warga bandung atau bukan karena akan ada penyekidikan epidemologi. Protapnya yang positif isolasi mandiri tanpa gejala, kalau ada gejala harus di rumah sakit ditentukan oleh teman teman (Dinkes)," ujarnya.
Dia mengatakan, penambahan kasus positif di lingkungan Pemerintah Kota Bandung merupakan wujud komitmen Pemkot untuk mencari kasus dalam bentuk pemeriksaan.
"Saya kira ini upaya memperlambat penyebaran di masyarakat kita enggak tahu mana yang positif dan yang enggak bergejala. Upaya kami menahan laju dan penyebaran di masyarakat," katanya.
Sementara itu, kantor pelayanan yang di dalamnya terdapat ASN dan non ASN yang positif COVID-19 akan ditutup sementara paling lama selama tiga hari untuk dilakukan disinfektan.
13 Ruko di Tegalega Bandung Hangus Terbakar
Kebakaran melanda sejumlah ruko di kawasan Tegalega, Kota Bandung. Ada 13 ruko dan rumah yang terbakar.
"Objek yang terbakar ada tiga belas ruko, satu rumah dan satu gudang penyimpanan roda," ucap Kasi Rescue Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Yogi Mamesa kepada detikcom, Minggu (6/9/2020).
Peristiwa kebakaran tersebut diketahui terjadi malam sekitar pukul 20.00 WIB. Dalam memadamkan kobaran api, 24 mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
"Ada 24 unit mobil yang dikerahkan. Termasuk mobil snorkle," katanya.
Petugas masih menyelidiki penyebab kebakaran. "Untuk penyebab masih diselidiki," ucap Kasi Rescue Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Yogi Mamesa kepada detikcom, Senin (7/9/2020).
Akibat peristiwa itu, 13 ruko, satu rumah dan gudang terbakar. "Luas keseluruhan area yang terbakar ini 1.459 meter persegi," katanya.
Sementara itu, Yogi memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Beberapa orang berhasil diselamatkan.
"Alhamdulillah aman (tidak ada korban jiwa)," ucap Yogi.