Kisah janda muda di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengundang rasa penasaran publik. Pasalnya, wanita berusia 31 tahun itu berencana untuk menjual rumah dan siap dinikahi pembelinya. Ramai kisahnya diperbincangkan, ibu beranak satu itu pun akhirnya mengungkapkan alasannya.
Sementara itu di Kecamatan Rancasari, Kota Bandung seorang bocah berusia lima tahun menjadi korban jambret dari pemotor tak dikenal. Alhasil, kalung emas senilai Rp 1,2 juta hilang dicuri.
Dari dunia politik, Pilbup Bandung menjadi sorotan publik. Menariknya, kontestasi politik ini akan menjadi 'perang bintang' dari bakal calon bupati dan wakil bupati. Berikut ulasannya di Jabar Hari Ini :
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dina Lorenza Batal Dampingi Gungun Gunawan di Pilbup Bandung?
DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung membantah mengusung Dina Lorenza berpasangan dengan Gun Gun Gunawan dalam Pilbup Bandung 2020. Klaim dukungan untuk Gun Gun-Dina hanya sepihak.
"Tidak, saya juga nggak ada koordinasi, kontak dengan DPC, DPD tiba-tiba ada pengumuman gitu. Saya juga kaget. Ya klaim sepihak saja itu mah," ucap Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bandung Endang saat dikonfirmasi, Rabu (19/8/2020).
Endang menuturkan munculnya nama Dina tersebut terjadi tiba-tiba. Dina pun selalu kader partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi Gun Gun tanpa 'sowan' ke DPC.
"Nggak ada kontak apalagi ketemu," tuturnya.
PKS sendiri dalam pernyataannya berencana memasangkan Gun Gun dengan Dina dan berkoalisi dengan Partai Demokrat. Menurut Endang, selama ini belum ada komunikasi terjalin antara PKS dan Demokrat.
"Selama ini (PKS) sama Demokrat tidak ada komunikasi sejak putus. Tiba-tiba ada seperti itu," kata dia.
Sejauh ini, Demokrat sendiri sudah menjatuhkan pilihan dalam Pilbup Bandung. Demokrat akan berkoalisi dengan PKB dan NasDem mengusung pasangan Dadang Supriyatna-Syahrul Gunawan.
"Selama ini konsisten sama PKB, NasDem (mengusung) Dadang Supriyatna-Sahrul. Sementara sama PKS nggak ada komunikasi sendiri. Kalaupun ada perubahan, pasti ada koordinasi," ucap dia.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengumumkan pasangan bagi Gun Gun Gunawan yang akan maju di kontestasi Pilbup Bandung. Pasangan untuknya merupakan artis sinetron di era 90-an, yakni Dina Lorenza Audria.
Juru Bicara Pemenangan PKS Kabupaten Bandung Maulana Fahmi mengatakan pihaknya telah mengumumkan pasangan yang akan diusung oleh PKS, yakni Gun Gun Gunawan dan Dina Lorenza.
"Untuk itu pasangan yang kami usung yaitu kami tetap mengusung atau mencalonkan Gun Gun Gunawan sebagai calon bupati dan Dina Lorenza dari Partai Demokrat sebagai wakil bupati," ujar Fahmi via pesan singkat, Selasa (18/8/2020).
Hal tersebut ia sebutkan sebagai kejutan dalam perjalanan Pilbup Bandung. Karena sebelumnya, Gun Gun terus disebutkan menjomblo jelang Pilbup Bandung sebelum pengumuman pasangannya.
Lalu, partai mana yang akan dijadikan koalisi dalam mengarungi Pilbup Bandung dengan PKS, di mana Dina Lorenza merupakan kader Partai Demokrat. Fahmi menyebutkan PKS akan berkoalisi dengan Partai Demokrat.
Bila memang benar koalisi ini akan maju, maka kursi DPRD untuk mengusung satu calon sudah memenuhi. Di mana PKS memiliki 10 kursi dan Demokrat memiliki 5 kursi, itu sudah melebihi syarat partai untuk mengusung pasangan yakni 11 kursi.
"PKS insyallah berkoalisi dengan Partai Demokrat dan akan mengusung pasangan yang menurut kami layak untuk dihadirkan kepada publik untuk nanti dipilih dan menang di Kabupaten Bandung," ungkapnya.
Alasan Janda Muda Jual Rumah dan Siap Dinikahi
Ayu Novi Astiana (31), warga Kampung Cihaliwung Wetan, RT 02/RW 03, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat mencuri perhatian. Dia akan menjual rumah dan siap dinikahi pembelinya.
Ibu muda beranak dua itu berencana menjual rumahnya seharga Rp 250 juta dengan luas 52 meter persegi. Bukan hanya itu, dia juga siap dinikahi pembelinya bila memang sama-sama cocok.
Ayu berkisah apa yang dilakukannya itu bukan untuk mencari sensasi. Lebih dari itu dirinya memang benar-benar sedang membutuhkan uang untuk biaya sehari-hari, membuka usaha, serta bekal anaknya pasca bercerai dari suaminya.
"Bukan untuk cari sensasi juga sebetulnya, ya karena memang sedang butuh uang saja. Apalagi kan saya baru saja cerai, jadi mantan suami itu lepas tangan," ungkap Ayu kepada detikcom, Rabu (19/8/2020).
Namun jika pembeli hanya berniat membeli rumahnya saja tanpa ingin sekaligus menikahinya, Ayu tak keberatan karena memang itulah yang dibutuhkannya.
"Ya niat utamanya kan jual rumah saja, karena perlu uang hasil penjualan buat bekal hidup sehari-hari. Kalau mau beli rumahnya saja ya enggak apa-apa," terangnya.
Ide menjual rumah sekaligus dirinya siap dipersunting pembeli, dicetuskan oleh tetangganya yang juga ketua RT. Namun ide itu tak langsung disetujui.
"Ya awalnya enggak langsung setuju karena saya juga malu. Apalagi kan baru aja cerai. Tapi dipikir-pikir, kenapa enggak dicoba aja, kan bukan aib juga cerai terus cari suami sambil jual rumah," tuturnya.
Ia tidak muluk-muluk menetapkan kriteria pria yang yang bakal menjadi suaminya nanti asal bertanggungjawab, setia, dan menerima anak-anaknya. Sebab ia tak mau mengulangi kegagalan membina rumah tangga yang telah dijalaninya sejak tahun 2016 silam.
"Pastinya harus single, kan kalau suami orang nanti jadi masalah. Terus cocok, bertanggungjawab, dan mau nerima anak saya. Jangan sampai gagal lagi, saya cuma nikah 4 tahun dan akhirnya jatuh talak cerai dari suami bulan Mei kemarin," ujarnya.
Viral Warga Cianjur Jarah Barang Kecelakaan
Akun Facebook Atek Saprudin mendadak viral usai memposting sejumlah barang yang disebutnya diambil dari lokasi kecelakaan di Jalur Puncak Desa Ciloto Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur.
Dalam postingannya, Atek mengunggah beberapa foto berupa sabun cuci piring, pasta gigi, hingga kecap yang diduga diambil dari lokasi kecelakaan maut yang menewaskan sopir truk bermuatan kebutuhan rumah tangga tersebut.
Bahkan, dalam postingan itu Atek juga melampirkan foto truk yang menabrak tebing di bagian kiri jalan. Akun tersebut juga menuliskan narasi yang tampak senang dengan apa yang dia lakukan.
"Dampak dari kecelakaan tunggal truck, bermuatan produk Unilever yg sudah tak asing lagi terjadi kecelakaan di Jln Puncak Ciloto dan Sopir meninggal di tempat. Jadi ngebolang deh gua hari ini, lumayan gak perlu beli pepsodent selama setaun," tulis akun Atek dengan disertai tiga emoticon tertawa sebagai penutup postingannya.
Tak ayal, postingannya itu mendapat respon negatif dari banyak pengguna media sosial. Bukan hanya disebar di Facebook, postingan itu juga diunggah akun lambeturah di media sosial instagram dengan dilihat sukai 87 ribu pengguna dan 2.713 komentar.
"Aduh orang kena musibah, malah dijarah. Gak ada akhlak ini orang," tulis akun yu*****31 dalam kolom komentar.
Sayangnya, setelah ditelusuri detikcom, akun Atek Saprudin sudah dinonaktifkan beberapa jam setelah viral.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Cianjur AKP Meilawaty, mengatakan saat petugas melakukan evakuasi truk yang terlibat kecelakaan tersebut, tidak ada warga yang mengambil barang yang berserakan akibat kecelakaan.
"Tapi kami tidak tahu kalau sebelum dan sesudah petugas mengevakuasi truk dari lokasi, apakah ada warga yang membawa barang-barang yang masih berserakan atau tidak," kata dia saat dikonfirmasi via telepon seluler, Rabu (19/8/2020).
Namun menurutnya, polisi sudah mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil barang-barang tersebut. "Sudah diimbau tidak mengambil barang apapun, apalagi korbannya meninggal dunia," kata dia.
Sekadar diketahui, Kecelakaan maut terjadi di dua jalur rawan kecelakaan di Kabupaten Cianjur, Selasa (18/8/2020). Akibatnya sopir dari kendaraan yang terlibat kecelakaan meninggal dunia.
Insiden maut yang berlangsung sekitar pukul 06.00 Wib itu terjadi di Jalur Puncak tepatnya di Desa Ciloto Kecamatan Cipanas dan di Jalan Raya Sukabumi Kecamatan Gekbrong.
Polisi cek CCTV soal Ambulans Dihalangi mobil
Ambulans puskesmas dihalang-halangi mobil saat sedang merujuk pasien di Garut. Akibatnya, nyawa pasien tak tertolong dan meninggal di rumah sakit.
Kejadian tersebut viral di media sosial setelah salah seorang pengguna Facebook bernama Muhammad Fauzi membagikan kisahnya.
Fauzi menyebut laju ambulans itu dihalangi satu mobil pada Jumat (14/8), sekitar pukul 17.00 WIB.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan ambulans yang merujuk pasien tersebut berangkat dari Puskesmas Leles dan hendak menuju RSUD dr Slamet, Garut. Jarak yang ditempuh, kata Helmi, sekitar 16 kilometer.
"Dari 16 kilometer itu, sekitar 5 kilometer di antaranya terhambat karena dihalangi mobil Kijang," ucap Helmi, Selasa (18/8).
Dalam unggahan Fauzi, tidak ada bukti pendukung seperti suasana saat kejadian, termasuk bukti bahwa mobil Kijang berpelat Z-1404-CT menghalangi laju ambulans. Hal tersebut kemudian dicari tahu kebenarannya oleh polisi. Hasil penyelidikan, polisi menyebut kendaraan dengan nomor polisi yang dimaksud ada di Sumedang saat kejadian berlangsung.
Polisi melihat adanya indikasi Fauzi salah melihat pelat nomor. Kasat Lantas Polres Garut AKP Asep Nugraha mengatakan hal tersebut dilihat dari beberapa indikator. "Jadi apa yang dia lihat, nopol Z-1404-CT itu ternyata mungkin dia salah lihat. Karena yang punya mobil itu dia tidak ke mana-mana," kata Asep.
Asep menjelaskan pihaknya telah menemui pemilik mobil dan mengklarifikasi kejadian tersebut. Pemilik mobil Kijang bernopol Z-1404-CT disebut polisi tidak merasa menghalangi ambulans.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, titik awal ambulans dihalang-halangi Kijang bercat biru di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirbajing, Jalan Warung Peuteuy, hingga titik akhir ambulans dihalangi di kawasan Tarogong atau SBR Pusat Oleh-oleh, tepatnya di Jalan Otista.
Jambret Kalung Emas di Bandung
Bocah di Bandung menjadi korban penjambretan. Pelaku mengambil kalung emas seberat 3 gram yang melingkar di leher bocah perempuan tersebut.
"Korban pakai kalung emas seberat tiga gram," ucap Kanit Reskrim Polsek Rancasari Ipda Dedi Sutisna saat dikonfirmasi, Rabu (19/8/2020).
Peristiwa penjambretan tersebut terjadi di kawasan Riung Bandung, Jalan Saluyu, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (18/8) kemarin. Aksi penjambretan itupun terekam kamera CCTV.
Dalam video dan keterangannya, pemilik akun menyebut insiden tersebut terjadi di Jalan Saluyu, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Tak disebutkan waktu kejadian, namun informasi dalam video tertulis waktu kejadian sekitar pukul 11.30 WIB.
Di video tersebut, terlihat ada sebuah motor jenis matic yang dilingkari warna merah. Memang tak terlihat jelas aksi penjambretan tersebut, namun disebutkan bahwa pelaku mengambil paksa emas yang digunakan oleh bocah.
Dalam video memang terlihat ada dua bocah sedang menggunakan sepeda. Para bocah itu terlihat melaju ke arah motor diduga pelaku yang dilingkari warna merah. Saat bocah tak terlihat dalam CCTV, terlihat ada seorang perempuan yang berlari dan sambil menunjuk ke arah motor diduga pelaku penjambretan. Namun, motor itu dengan cepat tancap gas meninggalkan lokasi.
"Korbannya ini anak berusia lima tahun," ujarnya.
Dedi menambahkan korban melalui orang tuanya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rancasari. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian sekitar harga emas Rp 1,2 juta.
"Masih diselidiki (kasusnya)," kata Dedi.