Pengambilan sampel, menurut Hery, akan menggunakan metode random sampling. Berbeda dengan pemeriksaan sebelumnya yang menggunakan metode PCR atau swab test, pemeriksaan kali ini akan menggunakan rapid test agar menghindari terjadinya kerumunan. Pemeriksaan pun akan dilaksanakan dengan menggunakan 1.200-an alat rapid test.
"Kita lakukan tes di peak hour, kita lakukan jam 17.00 - 20.00 malam, agar kita bisa semaksimal," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harapkan besok bukan yang terakhir, kita juga sudah menghitung di komuter line di Bandung Raya," kata Hery menambahkan. menambahkan.
Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Siska Gefrianti mengatakan, saat ini ketersediaan stok rapid test di Jabar sekitar 29 ribu pcs, swab test 13 ribu pcs, reagen PCR sebanyak 60 ribu pcs, reagen RNA 72 ribu, APD 87 ribu, masker KN95 9000-an.
"Penunjang yang lainnya masih cukup," kata Siska.
(yum/bbn)