Pandemi virus Corona atau COVID-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Cimahi tak membuat aktivitas warga di pasar tradisional menjadi berkurang. Misalnya di Pasar Antri, Jalan Sriwijaya Raya, Kota Cimahi, yang dibanjiri pembeli sejak pagi hari.
Pembeli dan pedagang di pasar ini kompak melanggar aturan PSBB lantaran tak menerapkan social dan physical distancing. Bahkan banyak orang di area pasar tersebut tetap berkerumun dan tanpa masker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas di pasar ini menjelang Idul Fitri diprediksi akan semakin bertambah padat beberapa hari ke depan. Eman (56), seorang pedagang di Pasar Antri, mengaku tetap berjualan seperti biasanya meskipun saat ini tengah pandemi COVID-19 dan PSBB.
"Memang seperti biasa saja, pedagang dan pembeli juga enggak terganggu sama COVID-19. Kalau enggak jualan nanti enggak bisa makan," kata Emang, Senin (18/5/2020).
Padatnya aktivitas masyarakat di Pasar Antri yang tanpa mengindahkan social dan physical distancing sangat disayangkan oleh Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna.
"Sangat disayangkan keramaian terjadi di pasar. Sangat luar biasa, tidak terpengaruh dengan kondisi pandemi ini. Kerumunan itu sangat berbahaya. Kalau terus begini, kami juga tidak tahu apa yang akan terjadi pascalebaran ini," kata Ajay.
Tonton video Lautan Manusia Tumpah Ruah di Pasar Anyar Bogor!:
Selain aktivitas di pasar tradisional, Ajay juga geram lantaran banyak toko nonpangan dan nonmedis tetap beroperasi saat PSBB. Mereka kucing-kucingan dengan petugas.
"Mereka mencuri kesempatan untuk tetap buka, karena banyak yang mencari baju untuk Lebaran. Padahal sudah kita tutup. Mereka harusnya sadar, apa yang mereka lakukan bisa membahayakan masyarakat," tutur Ajay.
Saat ini, Kota Cimahi termasuk dalam zona merah dengan tingginya angka kasus COVID-19 yang tersebar di tiga kecamatan. Pihaknya sudah melakukan swab test di Pasar Antri, namun hasilnya belum keluar.
"Saat ini masih zona merah, karena kasusnya tinggi. Saat ini kita masih menunggu hasil swab test pedagang Pasar Antri. Kalau bertambah, ada opsi pasar itu harus ditutup," ucap Ajay.