Jabar Sepekan: Ipah Ditemani 'Gadis Baju Merah' dan Surili 'Siluman' Ditangkap

Jabar Sepekan: Ipah Ditemani 'Gadis Baju Merah' dan Surili 'Siluman' Ditangkap

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 25 Jan 2020 18:33 WIB
Surili yang ditangkap petugas di Cianjur. (Foto: Ismet Selamet/detikcom)
Bandung -

Sejumlah peristiwa di Jawa Barat mewarnai sepekan terakhir ini. Beberapa topik berita juga menyedot perhatian pembaca.

Mulai dari terungkapnya jenazah kerangka di Bandung, nenek hilang di Cianjur, mobil tabrak lari, sejoli hina polisi Purwakarta, driver taksi online dibunuh hingga bentrok warga di Sukabumi.

Terungkapnya Jenazah Kerangka di Bandung

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian misteri penemuan kerangka manusia duduk di rumah kosong yang berada di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung terkuak. Kerangka manusia itu berjenis kelamin pria paruh baya yang diperkirakan meninggal 6-12 bulan lalu.

"Korban ini berjenis kelamin lelaki, umurnya itu paruh baya kisaran 29-50 tahun dan angka kematiannya, paling cepat enam bulan atau paling lama satu tahun," kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan di Mapolresta Bandung, Senin (20/1).

ADVERTISEMENT

Jabar Sepekan: Ipah Ditemani 'Gadis Baju Merah' dan Surili 'Siluman' DitangkapKerangka manusia duduk di sofa rumah kosong di Kabupaten Bandung (Foto: dok. Polsek Margahayu)

Meski jenis kelaminnya terungkap, identitas kerangka manusia itu belum diketahui. Polisi tidak menemukan identitas di lokasi penemuan.

"Tidak ada identitas. Bugil, tidak pakai baju dan celana. Pakai ponco saja," kata Kasatreskrim Polresta Bandung AKP Agta Buwana.

Dalam kejadian ini, polisi juga belum menerima laporan dari warga yang merasa kehilangan keluarga. "Belum, sampai sekarang belum ada," ucap Agta.

Dokter Spesialis Forensik RS Sartika Asih Bandung Nurul Aida Fatia menjelaskan ciri kerangka manusia tersebut memiliki ras Mongoloid. "Ras nya itu, ras Mongoloid yaitu orang Asia. Usianya antara dewasa hingga paruh baya," kata Nurul.

Sejauh ini, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada kerangka pria tersebut. "Kalau untuk ada atau tidak tanda kekerasan, sampai saat ini belum kami temukan. Karena kalau kekerasan, kalau tidak segitu hebatnya sampai mengenai tulang, kita tidak bisa tentukan. Jadi untuk tanda kekerasan belum kami simpulkan," tutur Nurul.

Heboh Ipah Hilang dan Cerita 'Gadis Baju Merah'

Nenek Ipah (66) sempat hilang lima hari di area hutan Kabupaten Cianjur. Ia bertahan hidup dengan mengonsumsi dedaunan. Selama tersesat di hutan, ia mengaku ditemani gadis baju merah.

Ipah ditemukan oleh pemburu burung yang kebetulan tengah menjelajah hutan Cijampang, Kecamatan Pagelaran, Cianjur. Jarak titik hilang ke lokasi penemuan perempuan itu sejauh 17 kilometer.

Tim pencari sempat mengalami kesulitan mencari Ipah lantaran kondisi hutan pisitan di Desa Campakamulya, Cianjur, itu memiliki medan ekstrem. Proses pencarian Ipah dilakukan sejak hari pertama dikabarkan hilang, Selasa (14/1/2020) siang.

Jabar Sepekan: Ipah Ditemani 'Gadis Baju Merah' dan Surili 'Siluman' DitangkapIpah menjalani pemeriksaan medis. (Foto: dok.Pjs Kades Campaka Mulya)

Warga sekitar dan keluarga turut melakukan pencarian. Sejumlah organisasi masyarakat, petugas pemerintahan, hingga polisi ikut membantu mencari keberadaan Ipah. "Pencarian dilakukan mulai dari radius 1.000 meter, dan diperluas lagi hingga beberapa kilometer dari lokasi dimana nenek Ipah diduga hilang," tutur Pjs Kepala Desa Campakamulya Asep Suherman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (20/1/2020).

Warga pun mempercayai Ipah dibawa oleh makhluk gaib. Kepada keluarga dan tim pencari, Ipah menuturkan ditemani sosok 'gadis berbaju merah' yang menuntunnya masuk hutan.

"Pengakuannya begitu, ada perempuan baju merah yang sudah agak dewasa menuntunnya untuk terus berjalan. Katanya mau dibawa ke kota, tapi ternyata malah masuk semakin ke dalam di kawasan hutan itu," ucap Asep.

Kepala Puskesmas Campakamulya Wahyu Rahayu mengatakan berkaitan keberadaan sosok 'gadis baju merah' yang disebut-sebut Ipah, kemungkinan hal itu hanya halusinasi Ipah.

"Mungkin itu hanya halusinasi, seolah ada perempuan yang menuntun padahal dia terus berjalan sendirian. Kami juga dapat informasi jika sebelum hilang pun beberapa kali mengalami halusinasi yang sama," tutur Wahyu.

Mobil SUV Tabrak Lari Pria di Bandung

Seorang pengemudi mobil SUV diduga tabrak lari di Kota Bandung. Saksi mendengar sang pengemudi meletuskan senjata ke udara lalu sebelum melindas pria yang mencoba menghadang mobilnya.

Peristiwa itu terekam kamera warga sekitar. Videonya viral di media sosial. Peristiwa itu berlangsung di Jalan Babakan Ciparay, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Selasa (21/1) malam.

Salah seorang saksi, Gatot (27) mengaku awalnya terkejut mendengar ada letusan senjata tepat di pinggir jalan tempat tempatnya berjualan bakso. Ia melihat ada mobil yang tengah dihadang seorang pria.

"Jadi saya awalnya lagi di tempat bakso, tiba-tiba dengar letusan. Saya keluar ternyata ada pria yang nembakin senjata ke udara dari kemudi mobil," ungkap Gatot kepada detikcom, Rabu (22/1/2020).

Jabar Sepekan: Ipah Ditemani 'Gadis Baju Merah' dan Surili 'Siluman' DitangkapMobil yang heboh disebut melindas seorang pria di Bandung. (Foto: tangkapan layar video viral)

Tak selang lama dari suara tembakan dan cekcok, pengemudi itu memacu mobilnya tanpa menghiraukan pria di hadapannya. Pria itu pun tak sempat menghindar dan terlindas roda depan dan belakang mobil. Warga melihat peristiwa itu bergegas mengejar mobil yang kabur. Namun kehilangan jejak.

Berbeda dari keterangan saksi, polisi membantah mobil SUV itu melindas seorang pria. Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Bayu Catur Prabowo mengaku sudah memintai keterangan korban terkait insiden tersebut.

"Dari korban menyampaikan bahwa tidak benar seperti yang disampaikan di media sosial yang berkembang saat ini. Untuk kejadian memang dibetulkan bahwa memang ada kejadian itu," ucap Bayu di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (22/1).

Dari hasil pemeriksaan terhadap korban, sambung Bayu, kejadian itu awalnya dipicu bersinggungan di jalan. Menurut Bayu, saat itu korban tengah mengendarai sepeda motornya.

"Karena bersenggolan kemudian sepeda motor balik arah dan mengejar mobil tersebut. Kemudian sepeda motor menghalangi kendaraan tersebut dengan maksud agar tidak kabur," ujar Bayu.

Bayu mengatakan korban merupakan warga sekitar. Sehingga saat kejadian itu, terjadi warga sekitar berkerumun untuk melihat. Hal itu diduga membuat pengendara mobil itu kabur.

"Pada saat meninggalkan lokasi tersebut menyenggol kaki dari pengemudi sepeda motor. Jadi itu yang disampaikan oleh pengemudi sepeda motor. Jadi tidak benar apabila kaki dari pengemudi sepeda motor tersebut dilindas termasuk dengan motornya ditabrak. Itu tidak benar," ujar Bayu.

Sejoli Muda Hina Polantas di Purwakarta

Sejoli muda ditangkap gegara mengumpat dan menghina polisi lalu lintas (Polantas) yang tengah mengatur jalan di Kabupaten Purwakarta. Kalimat tak senonoh terlontar dari mulut sejoli itu.

Video kedua sejoli itu viral di media sosial sejak Selasa (21/1/2020) lalu. Dalam video itu, terlihat seorang pria tengah mengendarai mobil dan suara perempuan yang merekam.

"Bilang apa ana yang ngatur. Tapi kan ijo loh pak," kata pria dalam video yang dilihat detikcom pada Rabu (22/1/2020).

Suara wanita menimpali. Dia langsung mengumpat dengan kata kasar. "Si an****. Orangnya itu tuh ditutupin mukanya. Emang ba** emang ba**," kata perempuan sambil mengarahkan kamera ke arah depan tempat polantas mengatur jalan.

"**********, hajar, hajar, hajar bang**. Udah tahu lampu ijo, mana yang ngatur," ucap pria pengendara diakhiri tertawa keduanya.

Jabar Sepekan: Ipah Ditemani 'Gadis Baju Merah' dan Surili 'Siluman' DitangkapFoto: Tangkapan layar video viral

Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengatakan pihaknya sudah mengetahui terkait video viral terhadap polantas bernama Aipda Hadi Sutanto yang berjaga di simpang Cikopo tersebut. Bahkan pria dan wanita itu sudah ditangkap.

"Kasus ini sudah didalami dan dua orang pelaku sudah diamankan," ujar Matrius.

Sementara itu, Aipda Hadi menjelaskan kondisi lalu lintas di simpang Cikopo kala itu memang tengah padat. Dia sempat memberhentikan pelaku yang menggunakan mobil Honda Brio karena berusaha menerobos jalan.

"Saya sempat setop dulu (kedua mobil). Nah mereka (pelaku) tidak terima, dia enggak buka kaca mobil tapi nunjuk-nunjuk lampu merah yang menunjukkan hijau," katanya.

Hadi langsung mendatangi mobil pelaku dan memberitahu bila pengaturan bersifat manual dan atas diskresi polisi.

"Terus kenapa saya menyetop? Saya langsung samperin saya bilang, 'kang mohon maaf lagi manual, saya yang mengatur soalnya padat lagi dimanual saya atur'. Saya juga samperin mobil CRV di belakangnya saya bilang mohon maaf ini manual," tutur Hadi.

Driver Taksi Online Dibunuh

Adhi Darajat Putra Dikerta (25) terkapar di jalanan dengan kondisi berlumuran darah. Ia tak bernyawa. Luka tusuk bersarang di lehernya.

Jasad driver taksi online tersebut sengaja dibuang pelaku, Gunawan (26), di Jalan Raya Patrol, Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (21/1) 03.30 WIB. Polisi bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan warga.

"Korban bernama Adhi Darajat Putra Dikerta yang merupakan driver Grab Car tersebut sudah meninggal dunia dengan luka di bagian leher," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso dalam keterangannya, Jumat (24/1/2020).

Mobil Toyota Sienta silver milik Adhi dibawa kabur Gunawan. Polisi membawa jenazah Adhi ke rumah sakit, lalu mengumpulkan informasi serta petunjuk lainnya untuk melacak pelaku pembunuhan.

Dua hari berselang atau Kamis (23/1), tim Satreskrim Polres Subang dan Resmob Dit Reskrimum Polda Jabar meringkus pelaku di Kabupaten Garut."Tim gabungan berhasil menangkap pelaku yang diketahui bernama Gunawan di Kecamatan Leles Kabupaten Garut," kata Erlangga.

Gunawan tak mengelak. Pemuda tersebut mengakui perbuatan sadis menghabisi nyawa sopir taksi online itu. Dia menyebut kejadian itu dipicu masalah ongkos pembayaran.

Korban dan pelaku sempat cekcok gegara di perjalanan. Awalnya Ardhi menerima orderan pelaku dari Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Setiba ke kontrakan pelaku atau tempat tujuan pengantaran di Kabupaten Subang, terjadilah insiden berdarah tersebut.

Pelaku menusuk korban menggunakan sangkur yang dibawanya dari dalam kontrakan. Tubuh Adhi ambruk. "Pelaku menusuknya menggunakan sebuah pisau sangkur ke leher dan wajah bagian kiri korban," ucap Erlangga.

Surili 'Siluman' Ditangkap

Seekor surili, monyet endemik Jawa Barat, berhasil ditangkap dan dievakuasi di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jumat (24/1). Awalnya warga Sukaraharja dihebohkan dengan berkeliarannya tiga ekor monyet yang diduga merupakan Surili. Warga pada awalnya menduga monyet abu itu siluman.

Spesies primata endemik Jawa Barat yang hampir punah dan sempat dijadikan Maskot dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Itu sering terlihat di berkeliaran di sejumlah kampung di Desa Sukaraharja sejak dua bulan terakhir.

Sejak viral soal kemunculan tiga ekor surili, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat langsung menurunkan tim untuk mengecek ke lokasi pada 17 Januari 2020.

"Informasi dari warga, mereka melihat ada tiga ekor. Sudah tertangkap satu, jadi kami akan coba cari dan evakuasi yang dua lagi," ujar Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Jawa Barat Lana Sari, Sabtu (25/1/2020).

Menurutnya, dua perangkap masih disimpan di Desa Sukaraharja untuk menjebak surili yang masih berkeliaran. Warga diminta untuk terus bekerja sama dengan BKSDA dan melaporkan jika melihat kemunculan surili.

Jabar Sepekan: Ipah Ditemani 'Gadis Baju Merah' dan Surili 'Siluman' DitangkapSurili yang ditangkap petugas di Cianjur. (Foto: Ismet Selamet/detikcom)

Bocah SD di Bandung Tewas Dipatuk Ular

Malang menimpa Andi Ramdani (11). Bocah lelaki asal Kota Bandung tersebut meregang nyawa usai dipatuk ular jenis weling.

Andi yang tertarik dengan ular berwarna hitam dan putih itu, lantas memainkan ular itu di rumah Jalan Nagrog, gang Keramat RT 04 RW 09 Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung. Tapi siapa sangka, ular justru menyerang dan mematuk jari tengah tangan kanan Andi.

"Sempat kasih tahu kalau dipatuk di jari tengahnya. Saya langsung kasih air hangat dicampur garam," ucap Diah (38) ibu Andi saat ditemui detikcom di kediamannya, Kamis (23/1/2020) kemarin.

Jabar Sepekan: Ipah Ditemani 'Gadis Baju Merah' dan Surili 'Siluman' DitangkapUlar weling yang patuk bocah SD di Bandung. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)

Andi dipatuk sehari sebelumnya atau pada Rabu (22/1) pagi. Usai diberi penolongan pertama, kondisi Andi, kata Diah, baik-baik saja. Sepulangnya ke rumah, Diah kaget saat melihat anak kedua dari tiga bersaudara itu sudah tegeletak tak berdaya. Bukan hanya itu, mulut Andi juga mengeluarkan busa.

"Ketika saya pulang ke rumah, anak saya sudah tidak berdaya, mulutnya sudah mengeluarkan busa," ucapnya.

Diah sempat membawa Andi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung. Namun sesampainya di IGD, nyawa Andi sudah tak tertolong. Bocah malang itupun akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Nagrog.

Soal nasib ular sendiri, kini sudah dimatikan oleh warga. Asep (41) ketua RT setempat menuturkan warga memusnahkan ular itu karena dianggap berbahaya.

"Sudah dimatikan kemudian kita kubur karena membahayakan," kata Asep.

Bentrok Dua Kelompok Massa di Sukabumi

Dua kelompok massa Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) dan Sapu Jagat bentrok di Sukabumi, Jumat (24/1). Pemicu bentrok kedua kelompok karena kesalahpahaman video viral di media sosial. Sejumlah orang terluka akibat insiden tersebut.

Situasi mulai memanas kembali pada Sabtu (25/1/2020), sekitar pukul 04.00 WIB. Massa dari arah perbatasan Sukabumi - Cianjur mulai bergerak membawa senjata tajam dan benda keras ke arah Jembatan Dua, Cisero tempat massa lawannya berada.

Ruas jalan utama terpaksa ditutup dari kedua arah, kendaraan besar tertahan karena arus jalan dialihkan. Hingga pukul 07.00 WIB situasi masih memanas, personel Brimob, TNI dan polres gabungan berjaga di sekitaran lokasi menahan massa.

Massa BPPKB sempat bertahan di ruas jalan Sukabumi-Cianjur. Mereka berniat masuk ke perkampungan Cisero dimana lokasi itu dijadikan tempat berkumpulnya massa dari Sapu Jagat.

Jabar Sepekan: Ipah Ditemani 'Gadis Baju Merah' dan Surili 'Siluman' DitangkapSalah satu kelompok massa terlihat berkumpul. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)

Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi dan Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Wisnu Prabowo mencoba menenangkan massa."Saya beri waktu kalian 30 menit untuk membubarkan diri, serahkan kepada kepolisian," kata Rudy, Sabtu (25/1/2020).

Dari arah massa terdengar teriakan-teriakan menolak permintaan Rudy. Sejumlah orang diduga perwakilan massa terlihat menjauh dari lokasi. "Kita minta tangkap dulu pelakunya, tangkap dulu pelakunya," teriak massa.

Rudy kemudian memberikan imbauan Kamtibmas kepada kelompok Ormas. "Polri akan memproses pelaku penganiayaan. Mengimbau ormas BPPKB Banten dan massa Sapu Jagat agar kembali ke rumah masing-masing," kata Rudy.

Belum sampai 30 menit, sekitar pukul 07.20 WIB, akhirnya massa yang berada di jalan utama Cianjur-Sukabumi mundur dan membubarkan diri. Situasi berangsur kondusif dan arus lalu lintas Cianjur -Sukabumi normal kembali.

Halaman 2 dari 8
(mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads