Dari hasil penelusuran detikcom, didapati para calo administrasi kependudukan (Adminduk) itu berkeliaran dan menawarkan jasa pada warga yang tengah mengantre atau menunggu di halaman Kantor Disdukcapil Cianjur.
Salah seorang calo yang berhasil ditemui mengatakan dengan kondisi saat ini membuat banyak pemohon memilih jasa calo agar e-KTP ataupun adminduk lainnya cepat selesai.
Tidak hanya masalah keterbatasan stok, habisnya nomer antrean karena adanya pembatasan setiap harinya membuat banyak calo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya untuk pencetakan e-KTP baru, dia mengenakan tarif sebesar Rp 150 ribu. Sedangkan untuk yang mengubah data ataupun mencetak ulang lantaran e-KTP nya rusak dipatok harga Rp 250 ribu.
"Soalnya ada aturan, yang perbaikan atau yang rusak itu hanya dikeluarkan suket. Jadi agak mahal," terangnya.
Dalam sehari calo itu mengaku bisa meraup untung hingga ratusan ribu rupiah. Sebab dari satu e-KTP yang diurusnya, dia mendapatkan bagian Rp 50 ribu - Rp 100 ribu.
"Tidak semua buat saya, dibagi-bagi. Kalau yang baru cetak misalnya, dari Rp 150 itu buat beli blangko nya Rp 50 ribu, buat yang mencetaknya Rp 50 ribu, dan yang Rp 50 ribu lagi buat saya," ungkapnya.
Banyaknya calo diakui Aang. Namun ia menyatakan pihaknya berusaha untuk meminimalisir keberadaan calo, di antaranya dengan menerapkan sistem pendaftaran online.
"Di tahun ini akan diterapkan pendaftaran online melalui website dan aplikasi. Salah satunya untuk meminimalisir keberadaan calon, disamping untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan," kata Aang.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini