Mengenal Bank Emok yang Bikin Histeris Emak-emak Saat Ditagih Utang

Mengenal Bank Emok yang Bikin Histeris Emak-emak Saat Ditagih Utang

Deden Rahadian - detikNews
Senin, 11 Nov 2019 15:46 WIB
(Foto: Ari Saputra/detikcom)
Tasikmalaya - Masyarakat sedang dihebohkan dengan video emak-emak yang histeris saat ditagih uang utang oleh bank emok. Meski video yang viral belum diketahui lokasinya, namun keberadaan bank emok ini telah menjamur di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

detikcom berkesempatan berbincang dengan salah seorang ibu, IH, yang merupakan nasabah bank emok. Perempuan berusia 47 tahun ini merupakan warga Desa Sukarasa, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.


Bank emok sendiri tak ubahnya seperti pinjaman yang dilakukan oleh rentenir. Disebut bank emok, karena saat terjadi transaksi dilakukan secara lesehan atau duduk di lantai. Emok sendiri dalam Bahasa Sunda berarti cara duduk perempuan lesehan dengan bersimpuh menyilangkan kaki ke belakang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku terpaksa meminjam uang ke bank emok karena kebutuhan ekonomi. Meski bunga utang lebih tinggi, namun IH memilih bank emok karena persyaratannya sangat mudah dibanding bank. Cukup dengan fotokopi KTP, uang pinjaman sudah bisa diterimanya.

"Syaratnya mudah, hanya setor KTP saja sudah bisa pinjam uang," ujar IH di rumahnya, Senin (11/11/2019).

Berbeda dengan rentenir, bank emok hanya akan meminjamkan uang dalam bentuk kelompok dan tidak per orangan. Setiap satu kelompok terdiri dari 10 orang atau lebih.

Setelah kelompok itu terbentuk, bank emok akan menyerahkan uang belasan hingga puluhan juta. Nantinya, uang tersebut dibagikan oleh kelompok tersebut sesuai dengan kebutuhan yang akan dipinjam.

"Jadi, dari sana itu bisa Rp 20 juta. Nah itu dibagi-bagi sama kelompok. Misal ada yang ambil Rp 1 juta, Rp 2 jtua atau Rp 5 juta. Kalau saya ambil waktu itu yang Rp 1,5 juta, karena memang butuhnya segitu," katanya.

Setelah uang Rp 1,5 juta didapat, IH berkewajiban mencicil Rp 50 ribu per minggu selama 50 kali. Jika ditotalkan IH harus mengembalikan Rp 2,5 juta atau naik Rp 1 juta dari jumlah pinjaman awal.


Tidak sampai di situ, permasalahan juga kerap muncul saat waktu pembayaran. Sebab jika salah satu tak bisa membayar, maka akan dibebankan pada kelompok tersebut.

"Jadi kalau bayar itu seminggu sekali. Kalau saya setiap hari Selasa. Pas bayar semua (anggota kelompok) harus hadir. Kalau enggak ada satu, enggak bisa jalan (bayar cicilan) dan itu ditanggung kita," ucapnya.

Meski merasa berat, IH dan emak-emak kelompoknya tak memiliki pilihan lain. Terlebih kebutuhan yang mendesak ditambah dengan kemudahan syarat yang membuat mereka meminjam pada bank emok.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads