Purwakarta - Subana (35), sopir truk yang selamat dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang atau tepatnya Km 91, belum diperiksa secara intensif oleh polisi. Ia mengemudikan truk bermuatan tanah saat ada antrean kendaraan akibat terhalang truk terguling gegara rem blong yang dikemudikan rekannya, Dedi. Sedangkan truk Subana, yang semula berupaya mengejar Dedi, malah hilang kendali, lalu menabrak kendaraan yang antre di depannya itu.
Total 20 kendaraan terlibat kecelakaan. Detailnya, 7 truk, 11 kendaraan pribadi, dan 2 bus. Ada empat mobil yang terbakar. Akibat insiden tersebut, delapan orang tewas dan 27 orang terluka.
Polisi belum meminta keterangan kepada Subana berkaitan dengan kecelakaan maut itu. "Saat ini masih belum (dilakukan pemeriksaan). Masih trauma, dia mengalami luka di kepala karena benturan yang cukup keras," kata Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Ricky Adipratama di sela olah TKP di Tol Cipularang Km 91, Selasa (3/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi menunggu hasil olah TKP yang dilakukan oleh Korlantas Polri, KNKT, BPTB, Dishub Jabar, Dishub, dan Polres Purwakarta. "Semoga hasilnya bisa segera keluar, sekarang masih dalam tahap penyidikan," ujar Ricky.
Polisi tidak bisa memeriksa CCTV yang berada di jembatan Tol Cipularang. Sebab, kamera tersebut tak aktif.
"Kamera CCTV sedang
offline, jadi tidak ada yang terekam," katanya.
Sebelumnya, tim gabungan menggelar olah TKP dengan
traffic accident analysis (TAA ). Polisi menggunakan alat laser
3D scanner untuk menguatkan hasil analisis.
Sementara itu, Dedi, sopir truk muatan tanah yang kendaraannya terguling, tewas di tempat kejadian. "Ya langsung meninggal, kemungkinan akibat terjepit," ucap Ricky.
Simak Video "Cerita Sugiarto, Saksi Mata Pertama Kecelakaan Maut di Tol Cipularang"
[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini