Menurut Engkos, jasad utuh yang makamnya ia gali itu buka berarti berdaging. Namun tiga jasad ini masih terbungkus rapat kain kafan, tapi berupa rangka yang tersusun rapi. Rangka itu menempel utuh sesuai letaknya dan ukuran panjang tubuhnya tak berubah.
Kondisi tersebut membuat Engkos mudah mengangkat jasad. Dia menggunakan papas sebagai alas untuk mengeluarkan tiga jasad dari dalam kuburan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad itu atas nama Jalaludin yang sudah dikubur selama 35 tahun, Sasmita yang meninggal 14 tahun silam, dan Kaimita Nurkamila yang meninggal pada 2013 lalu. Sebelum menggali dan memindahkan tiga jasad sekeluarga itu, Engkos mengaku sempat memindahkan tujuh jenazah lain yang berbeda titik di kawasan yang sama.
"Kalau jasad yang lainnya kemarin-kemarin itu ada yang tengkoraknya sudah rapuh, tulang berkumpul tidak pada tempatnya, tidak ada kain kafan, ada yang hanya tanah dan ditemukan bekas tulang seperti abu rokok, usia jasad memang sudah bertahun tahun juga," tutur Engkos mengungkapkan.
Menurut Engkos, kondisi tiga rangka yang utuh ini diperkirakan karena tanah di lokasi makam keluarga itu kering dan permukaannya merupakan kebun pohon kayu. Sehingga, sambung dia, kain kafan pada jasad itu masih utuh. Berdeda dengan lokasi pemakaman yang tanahnya lembab, dia menjelaskan, jenazah manusia yang dikubur akan membusuk dan kain kafan cepat dimakan rayap.
Sebelumnya, warga Ciamis digegerkan adanya tiga jasad dengan kain kafan yang masih utuh dan tidak mengeluarkan bau busuk. Jenazah satu keluarga itu sudah bertahun-tahun dikubur di area Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Terbongkarnya jasad utuh ini diketahui saat pihak keluarga berniat memindahkannya karena lahan akan dibangun proyek perumahan, Selasa (18/9/2018). Selama ini lahan itu dijadikan makam keluarga.
Tonton juga 'Bikin Heboh! 3 Jasad Sekeluarga di Ciamis Masih Utuh Saat Digali':
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini