"Baru pertama kali menemukan yang seperti ini, kain kafan masih utuh meski sudah bertahun-tahun dikubur, semua ada tiga jasad," ujar Engkos saat ditemui di rumahnya di Dusun Kersikan Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing Ciamis Rabu (19/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang saat diangkat tidak begitu berat, oleh saya sendiri langsung di bawahnya pakai papan dulu jadi mudah. Biasanya jasad yang lain itu lama harus dikumpulkan dulu tulangnya baru dipindahkan," tutur Engkos.
Menurut Engkos, sebelum menggali dan memindahkan tiga jasad sekeluarga itu, ia juga sempat memindahkan 7 jasad lain yang lokasinya tidak jauh, masih tanah untuk proyek perumahan.
"Kalau jasad yang lainnya kemarin-kemarin itu ada yang tengkoraknya sudah rapuh, tulang berkumpul tidak pada tempatnya, tidak ada kain kafan juga ada yang hanya tanah dan ditemukan bekas tulang seperti abu rokok, usia jasad memang sudah bertahun tahun juga," ungkap Engkos.
Menurut Engkos, kondisi ini diperkirakan karena tanah di lokasi makam keluarga itu kering, di atasnya merupakan kebun pohon kayu. Sehingga kain kafan pada jasad itu masih utuh. Berdeda dengan lokasi pemakaman yang tanahnya lembab, jasad akan cepat membusuk dan kain kafan cepat dimakan rayap.
Warga Ciamis digegerkan adanya tiga jasad dengan kain kafan yang masih utuh dan tidak mengeluarkan bau busuk. Jenazah satu keluarga itu sudah bertahun-tahun dikubur di area Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Terbongkarnya jasad utuh ini diketahui saat pihak keluarga berniat memindahkannya karena lahan akan dibangun proyek perumahan, Selasa (18/9/2018). Selama ini lahan itu dijadikan makam keluarga.
Jasad itu atas nama Jalaludin yang sudah dikubur selama 35 tahun, Sasmita yang meninggal 14 tahun silam, dan Kaimita Nurkamila yang meninggal pada 2013 lalu.
Tonton juga 'Bikin Heboh! 3 Jasad Sekeluarga di Ciamis Masih Utuh Saat Digali':
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini