"Pas lihat saya hampir pingsan dan menangis, serasa tidak percaya. Sangat terharu melihatnya, mudah-mudahan amal ibadah dari ayah, kakek dan keponakan saya benar diterima oleh Allah," kata Adang di kediamannya, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/9/2018).
Bukan hanya ia saja yang menangis. Keluarga lainnya, isteri dan ibunya tak mampu membendung air mata. Bahkan beberapa warga yang ikut menyaksikan langsung kondisi tiga jenazah itu turut nangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selagi proses penggalian makam berlangsung, Adang melihatnya dari kejauhan. Namun penggali makam memanggilnya untuk melihat dari dekat soal jasad sekeluarga itu tidak rusak meski sudah lama dikubur.
"Karena saya dipanggil jadi mendekat. Saya kaget karena kondisi jasadnya, kain kafannya masih utuh. Jasadnya tidak mengeluarkan bau busuk," ujar Adang.
Kondisi tiga jasad utuh ini diketahui saat pihak keluarga berniat memindahkannya karena lahan akan dibangun proyek perumahan, Selasa (18/9/2018). Selama ini lahan itu dijadikan makam keluarga.
Jasad itu atas nama Jalaludin yang sudah dikubur selama 35 tahun, Sasmita yang meninggal 14 tahun silam, dan Kaimita Nurkamila yang meninggal pada 2013 lalu. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini