Neng Ai Penjual Jamu yang Selamatkan Entin Korban TPPO di Malaysia

Neng Ai Penjual Jamu yang Selamatkan Entin Korban TPPO di Malaysia

Syahdan Alamsyah - detikNews
Jumat, 14 Sep 2018 08:39 WIB
Foto: Istimewa
Sukabumi - Bareskrim Mabes Polri mengungkap kasus TPPO dengan korban seorang remaja asal Sukabumi, Entin Suntini (16), lima orang pelaku diamankan. Di balik kisah itu, ada sosok penjual jamu yang memiliki peranan penting dalam kepulangan Entin dari Malaysia, siapa dia?

Dia adalah Neng Ai Maryati, perempuan asal Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, adalah orang yang pertama mencari tahu asal muasal Entin. Melalui aplikasi pesan Facebooknya Neng Ai mencari tahu keberadaan orang tua Entin di tanah air.

"Maaf apakah bisa bantu saya, saya mencari orang tua gadis yang mengaku dari Sukabumi dengan alamat Kampung Kadupugur RT04/03 Desa Wangureja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi namanya Oden dan Enok," tulis Neng Ai dalam pesan yang dikirim ke sejumlah awak media.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Neng Ai mengaku menemukan Entin di jalanan sambil menangis. "Saya teringat anak saya, usianya sama perawakannya juga sama. Mungkin perasaan seorang perempuan juga seorang ibu tidak akan tega melihat kondisi semacam itu," kata Neng Ai.

Neng Ai adalah WNI yang tinggal dan bersuamikan pria berkebangsaan Malaysia. Dia sudah tinggal selama lebih dari 14 tahun di Pangsapuri Seri Jasa, Taman Sungai Besi Indah, Seri Kembangan Belakong, Selangor Malaysia. Sementara anaknya tinggal dengan neneknya di Indonesia.
Neng Ai dan suaminyaNeng Ai dan suaminya Foto: Istimewa


Neng Ai memiliki toko jamu di negeri jiran tersebut. "Saya penjual jamu di Malaysia yang kasihan dengan Entin saudara satu kebangsaan dengan saya," ujarnya saat berbincang melalui telepon, Jumat (14/9/2018).
Lebih lanjut ia bercerita, Entin pernah berusaha melarikan diri saat baru dua hari tinggal di kediaman Neng Ai. kondisi Entin saat itu diduga masih trauma dengan serentetan perlakuan tidak manusiawi dari para pelaku TPPO.

"Saya mencari dia ke semua tempat, saat itu dia bersama tiga orang warga Bangladesh. Saya langsung tarik dia, saya bilang akan lapor polis, tiga orang itu lari lalu Entin saya bawa lagi pulang ke rumah," cerita Neng Ai.

Neng Ai mengaku pesan yang dikirim kepada sejumlah media bermaksud untuk memvalidasi status dan orang tua Entin. Suaminya adalah seorang staf di kantor Imigrasi Malaysia.

"Suami saya bekerja di Imigrasi, saat Entin ditemukan tidak ada dokumen apapun. Saya ingin memastikan saja, setelah ternyata alamatnya valid saya berniat menyerahkannya ke polis (polisi) di Malaysia," lanjutnya.

Namun ia tak menyangka media di Indonesia merespon cepat. Begitu juga dengan pihak KBRI dan Kepolisian. "Petugas KBRI Kualalumpur datang ke saya. Saya sempat takut, karena orang KBRI juga sempat khawatir saya dikira menampung warga ilegal asal Indonesia di rumah. Entin saya serahkan dan saya juga ikut mengantar dia ke KBRI di KL," tandasnya.

Entin berhasil pulang dengan selamat ke kampung halamannya malam tadi, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menangkap lima pelaku TPPO yang terlibat dalam kasus tersebut.

Neng Ai mengaku saat pulang, ia memberikan oleh-oleh untuk Entin. "Saya bawakan snack makanan, tas dan telepon seluler ada juga kenang-kenangan untuk dia. Saya berharap bisa video call begitu dia tiba di Indonesia," pungkasnya.


Saksikan juga video 'Kisah Entin Suntini, Remaja Sukabumi yang Telantar di Malaysia':

[Gambas:Video 20detik]

(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads