Dia adalah Neng Ai Maryati, perempuan asal Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, adalah orang yang pertama mencari tahu asal muasal Entin. Melalui aplikasi pesan Facebooknya Neng Ai mencari tahu keberadaan orang tua Entin di tanah air.
"Maaf apakah bisa bantu saya, saya mencari orang tua gadis yang mengaku dari Sukabumi dengan alamat Kampung Kadupugur RT04/03 Desa Wangureja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi namanya Oden dan Enok," tulis Neng Ai dalam pesan yang dikirim ke sejumlah awak media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Neng Ai adalah WNI yang tinggal dan bersuamikan pria berkebangsaan Malaysia. Dia sudah tinggal selama lebih dari 14 tahun di Pangsapuri Seri Jasa, Taman Sungai Besi Indah, Seri Kembangan Belakong, Selangor Malaysia. Sementara anaknya tinggal dengan neneknya di Indonesia.
![]() |
Lebih lanjut ia bercerita, Entin pernah berusaha melarikan diri saat baru dua hari tinggal di kediaman Neng Ai. kondisi Entin saat itu diduga masih trauma dengan serentetan perlakuan tidak manusiawi dari para pelaku TPPO.
"Saya mencari dia ke semua tempat, saat itu dia bersama tiga orang warga Bangladesh. Saya langsung tarik dia, saya bilang akan lapor polis, tiga orang itu lari lalu Entin saya bawa lagi pulang ke rumah," cerita Neng Ai.
Neng Ai mengaku pesan yang dikirim kepada sejumlah media bermaksud untuk memvalidasi status dan orang tua Entin. Suaminya adalah seorang staf di kantor Imigrasi Malaysia.
"Suami saya bekerja di Imigrasi, saat Entin ditemukan tidak ada dokumen apapun. Saya ingin memastikan saja, setelah ternyata alamatnya valid saya berniat menyerahkannya ke polis (polisi) di Malaysia," lanjutnya.
Namun ia tak menyangka media di Indonesia merespon cepat. Begitu juga dengan pihak KBRI dan Kepolisian. "Petugas KBRI Kualalumpur datang ke saya. Saya sempat takut, karena orang KBRI juga sempat khawatir saya dikira menampung warga ilegal asal Indonesia di rumah. Entin saya serahkan dan saya juga ikut mengantar dia ke KBRI di KL," tandasnya.
Entin berhasil pulang dengan selamat ke kampung halamannya malam tadi, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menangkap lima pelaku TPPO yang terlibat dalam kasus tersebut.
Neng Ai mengaku saat pulang, ia memberikan oleh-oleh untuk Entin. "Saya bawakan snack makanan, tas dan telepon seluler ada juga kenang-kenangan untuk dia. Saya berharap bisa video call begitu dia tiba di Indonesia," pungkasnya.
Saksikan juga video 'Kisah Entin Suntini, Remaja Sukabumi yang Telantar di Malaysia':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini