Dedi Mulyadi saat ini menjabat Bupati Purwakarta, sedangkan Ridwan Kamil merupakan Wali Kota Bandung. Kedua figur itu punya elektabilitas dan popularitas yang baik di beberapa survei.
Hasil positif survei keduanya tak lepas dari kontribusi keduanya terhadap pembangunan di daerah yang dipimpinnya masing-masing. Sehingga, tak aneh keduanya masuk jajaran bakal calon potensial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan menilai dinamika politik di Pilgub Jabar masih sangat cair. Berbagai parpol masih berpeluang mengubah peta dukungan yang ada.
"Kalau saya melihat sampai saat ini melihat DM (Dedi Mulyadi) yang berpeluang untuk diusung (Golkar)," kata Firman saat dihubungi via telepon genggam, Rabu (20/9/2017).
Menurutnya kans Dedi Mulyadi lebih besar lantaran merupakan kader sekaligus Ketua DPD Golkar Jabar. Kader-kader di wilayah Jabar tentunya akan lebih condong mendukung Dedi ketimbang Emil.
"Karena bagaimanapun (Dedi) sebagai Ketua DPD Golkar tentu dukungan di tingkat daerah akan cukup solid. Tentu akan dipertimbangkan, karena yang berjalan mesin partai di tingkat daerah," ungkap dia.
Baca juga: Dapat Sinyal Dukungan Golkar, Ridwan Kamil: Kita Monitor Saja
Namun lagi-lagi keputusan berada di tangan elite politik di tingkat pusat. Pimpinan DPP Golkar tentunya bakal menghitung peluang terbesar figur yang akan menang. Di atas kertas, Emil memang unggul dibanding Dedi.
Belakangan, muncul kemungkinan kedua figur itu akan dipasangkan di Pilgub Jabar. Apabila terealisasi, Emil akan menjadi Bakal Calon Gubernur sedangkan Dedi Bakal Calon Wakil Gubernur.
"Karena bayangannya kalau RK didukung Golkar, pasti DM jadi wakil. Tapi saya juga melihat justru kecil peluangnya kemudian RK berpasangan dengan DM. Keduanya tipikal leader, pekerja keras dan punya track record baik akan sulit membayangkan kalau dipasangkan," kata Firman.
Baca juga: DPP Golkar Tertarik Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi: Itu Bukan Resmi (ern/ern)