Ukraina Kecam NATO Tak Berlakukan Zona Larangan Terbang

BBC Indonesia - detikNews
Sabtu, 05 Mar 2022 08:53 WIB
Seorang perempuan menggunakan ponsel di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota Irpin di wilayah Kyiv. (Reuters)
Jakarta -

Presiden Ukraina mengecam keputusan para pemimpin Barat karena kembali menolak memberlakukan zona larangan terbang atas pesawat-pesawat Rusia di negaranya.

Setelah bertemu dengan para menteri luar negeri di Brussel, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi itu telah membuat "keputusan yang menyakitkan" dengan mengesampingkan seruan zona larangan terbang di atas Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky marah atas keputusan itu. "Hari ini kepemimpinan aliansi [NATO] memberi lampu hijau untuk pemboman lebih lanjut di kota-kota dan desa-desa Ukraina."

Pertempuran sengit terus berlanjut di utara, timur dan selatan Ukraina.

Ibu Kota Kyiv menghadapi serangan rudal baru Rusia, dengan ledakan terdengar di sekitar ibu kota, sementara kota pelabuhan tenggara Mariupol telah dikepung dan ditembaki, dan pemboman berlanjut di kota-kota timur laut Kharkiv dan Chernihiv.

Sementara itu, dalam pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB, perwakilan AS mengatakan Rusia telah melakukan serangan yang sembrono terhadap pembangkit nuklir Ukraina, Zaporizhzhya, yang merupakan terbesar di Eropa pada Kamis malam (3/3).

Pasukan Rusia dilaporkan telah merebut reaktor itu setelah menggempur beberapa bangunan, yang menurut Ukraina menyebabkan kematian dan luka-luka.

Pemantau internasional mengatakan tidak ada bahan radioaktif bocor dan reaktor itu aman.

Rusia menyerang Ukraina:

Serangan Rusia di PLTN makan korban jiwa

ReutersGedung administrasi di PLTN Zaporizhzhia rusak akibat gempuran Rusia.

Beberapa orang meninggal atau terluka dalam kebakaran yang terjadi akibat gempuran Rusia di pembangkit nuklir, menurut kementerian luar negeri Ukraina.

Pasukan Rusia menguasai PLTN yang terletak di Ukraina selatan itu pada Jumat (04/03) setelah gempuran yang menyebabkan kebakaran.

Sementara itu, PBB mengatakan setengah juta anak-anak termasuk di antara 1,2 juta orang yang mengungsi dari Ukraina untuk menyelamatkan diri dari perang dalam lebih seminggu ini.

Para pemimpin dunia menyebut serangan di PLTN sebagai hal yang "mengerikan, ceroboh dan tidak dapat diterima."

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan serangan Rusia terhadap PLTN Zaporizhzhya dapat menyebabkan kerusakan "enam kali lebih parah dari Chernobyls."

Kebakaran telah dipadamkan dan para pekerja memonitor PLTN Zaporizhzhia untuk memastikan keamanan dan tingkat radiasi dalam level normal, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Ukraina melalui Facebook.

Bila proses pendinginan bahan bakar nuklir terganggu, bisa terjadi kerusakan radioaktif dalam skala besar.

"Ribuan orang - termasuk warga sipil yang saat ini tiba bisa melakukan evakuasi dari daerah seputar PLTN - akan terdampak," kata pernyataan itu.

Badan pengawas nuklir PBB mengatakan sejauh ini tingkat radiasi dan keamanan reaktor tidak terganggu.

Namun para pakar nuklir mengatakan serangan itu menyebabkan situasi yang penuh risiko.

Getty ImagesPLTN Zaporizhzhia adalah yang terbesar di Eropa.

Bila reaktor dan gedung reaktor rusak, reaktor bisa menjadi panas dan meleleh. Radiasi PLTN dapat menyebar dan dampak mereka yang terpapar akan sangat parah dan lama, termasuk menyebabkan kanker.

Seperti yang diungkapkan presiden, kata pernyataan Kemenlu Ukraina, bencana nuklir di sana bisa lebih buruk dibandingkan Chernobyl and Fukushima.

"Rusia secara sadar melakukan serangan bersenjata ke pembangkit nuklir, tindakan yang melanggar semua perjanjian internasional dalam kerangka Badan Tenaga Atom Dunia, IAEA [International Atomic Energy Agency]," kata pernyataan itu.

Ukraina mendesak komunitas internasional untuk membantu pasukan Rusia angkat kaki dari wilayah itu untuk menjamin keamanan.

Pembicaraan lanjutan akhir pekan ini

ReutersLebih dari satu juta warga Ukraina mengungsi sejak invasi Rusia pada 24 Februari.

Badan pengungsi PBB memperkirakan aliran pengungsi masih terus mengalir ke negara-negara tetangga dan kemungkinan jumlah pengungsi dapat mencapai empat juta orang.

Polandia mengatakan lebih dari 700.000 mengungsi ke negara itu dan selebihnya menyebar ke Hungaria, Moldova, Slovakia dan Romania.

Puluhan ribu mengungsi ke negara Eropa lain, namun jumlah yang pasti sulit dimonitor.

Pada akhir pekan ini, para pejabat Ukraina dan Rusia akan mengadakan pembicaraan putaran ketiga, menurut penasehat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak.

Pembicaraan putaran pertama di perbatasan Ukraina-Belarus tak menghasilkan apapun.

Kesaksian warga di seputar PLTN

Seorang warga lokal yang tinggal di Zaporizhzhia mengatakan kepada BBC Radio 4 bahwa dia melihat pasukan militer Rusia menembaki dan melemparkan bom ke arah PLTN itu pada malam hari.

"Saya tahu bahwa salah satu bangunan di sana terbakar, tapi untungnya bangunan itu bukan stasiun nuklirnya, tapi tempat orang-orang yang tinggal di sana. Tentu saja, ini tetap sebuah berita buruk, tapi setidaknya yang terbakar bukan salah satu reaktor nuklir," kata warga yang berprofesi sebagai guru menari ini.

Dia juga berkata, "Ini mengkhawatirkan, bukan hanya bagi wilayah kami, tapi juga untuk Ukraina dan seluruh dunia, karena ini adalah PLTN terbesar di Eropa. Ini sangat gila, ini terorisme, tidak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkannya. Dunia harus berbuat sesuatu."

Pria ini juga mengatakan bahwa dia memiliki keluarga dan teman-teman di Rusia, dan orang kini terbagi menjadi dua kubu - mereka yang telah tercuci otaknya dan percaya Putin sedang mengusahakan perdamaian di Ukraina dan separuh yang lain yang "sangat takut dan sangat malu" atas tindakan Rusia.

Sebelumnya layanan darurat Ukraina melaporkan bahwa pertempuran telah memicu kebakaran di lantai tiga, empat, dan lima di sebuah bangunan di kompleks nuklir itu. Reaktornya tidak terdampak, namun api dikhawatirkan dapat menyebar jika tidak segera dipadamkan.

Jika reaktor sampai terbakar, seorang pakar nuklir mengatakan bahwa itu akan memicu bencana seperti yang terjadi di Chernobyl pada 1986.

Kebakaran di PLTN terbesar di Eropa itu juga telah mengakibatkan harga saham di Asia anjlok.

Dampaknya terutama dirasakan di Tokyo dan Hong Kong, dengan indeks acuan Jepang Nikkei turun 2,5% dan Hang Seng di Hong Kong turun 2,6%.

Harga minyak di Asia naik pada Jumat pagi (04/03), dengan minyak mentah Brent di atas $112 per barel.

Kekhawatiran beberapa investor sedikit mereda setelah pemerintah mengatakan PLTN berhasil diamankan.

Mengapa terjadi kebakaran?

Pada Jumat pagi (04/03) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta pertolongan darurat setelah muncul laporan bahwa tentara Rusia telah menggempur PLTN Zaporizhzhia.

Dalam pidatonya di Kyiv, yang dilakukan secara mendadak pada dini hari waktu setempat, Zelensky memperingatkan kemungkinan adanya bencana nuklir.

"Eropa, tolong bangun dari tidur!" dia memohon.

"Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa sedang kebakaran sekarang," seru Zelensky dalam video yang diunggah ke Twitter.

Dia juga menuduh Rusia secara sengaja menembaki reaktor nuklir di Zaporizhzhia menggunakan tank yang dilengkapi dengan pelacak thermal.

Memperingatkan "bencana global" Chernobyl pada 1986, dia mengatakan bahwa konsekuensi meledaknya Zaporizhzhia akan jauh lebih buruk.

"Propaganda Rusia di masa lalu telah memperingatkan bahwa mereka dapat menutupi seluruh dunia dengan debu nuklir. Sekarang, ini bukan sekadar peringatan, ini benar-benar terjadi," ujar dia.

https://twitter.com/ZelenskyyUa/status/1499574413095751683

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Direktur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi dilaporkan telah berkomunikasi dengan tim Zelensky.

IAEA menyarankan untuk menghentikan operasi PLTN di sekitar area, dan memperingatkan akan bahaya besar bila salah satu reaktor terkena tembakan.

IAEA juga mendapat laporan dari Ukraina bahwa kebakaran tidak mempengaruhi peralatan penting dan tidak ada perubahan level radiasi yang terdeteksi.

Kota Mariupol jatuh ke tangan Rusia

Sebelumnya, warga kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, mengatakan kepada BBC bahwa mereka berusaha bertahan dari gempuran artileri Rusia yang menghantam kawasan permukiman dan memutus jaringan listrik dan air.

"Tidak ada penerangan, tak ada pemanas ruangan dan sekarang tidak ada air selama dua hari penuh dan persediaan makanan hampir habis," kata Maxim, 27, seorang pengembang IT yang berlindung di apartemen nenek dan kakeknya pada Kamis (03/03).

"Makanan dan obat-obatan tidak masuk ke Mariupol sekarang. Pemerintah berusaha menyalurkan roti dan air minum tapi sekarang sudah habis," katanya. "Saya sempat mengisi bak mandi sebelum saluran air mati."

EPA

Maxim meninggalkan apartemennya setelah invasi Rusia pekan lalu dan kemudian tinggal bersama kakek dan neneknya yang berusia 80-an tahun dan tidak bisa meninggalkan apartemen mereka di lantai enam.

Ketiganya berlindung di lorong apartemen, tanpa pemanas suhu di tengah musim dingin, dan bersembunyi dari tembakan.

Baca juga:

Mariupol berpenduduk 400.000 jiwa.

Kota ini adalah sasaran strategis bagi Rusia karena dengan menguasainya maka kelompok pemberontak di Ukraina timur dapat bergabung dengan pasukan di Krimea di semenanjung selatan yang dicaplok Rusia pada tahun 2014.

Kementerian Pertahanan Rusia mendorong warga sipil untuk melarikan diri dari Mariupol selama jeda kemanusiaan, tetapi para warga mengatakan gempuran tidak pernah berhenti.

BBCGedung apartemen mengalami kerusakan setelah dihujani tembakan di Mariupol.

Wakil Wali Kota Mariupol, Sergiy Orlov, mengatakan kepada BBC bahwa seluruh jaringan air, sanitasi dan listrik sudah tidak berfungsi.

"Kami mempunyai 15 jaringan listrik utama dan semuanya putus. Semuanya putus, hancur karena tembakan artileri. Hanya suplai gas yang mengalir," katanya pada Kamis pagi (03/03).

Peningkatan gempuran terhadap Mauriupol terjadi ketika pasukan Rusia telah mengendalikan kota penting, Kherson, di Ukraina selatan setelah berlangsung pertempuran sengit, kata wali kota.

Igor Kolykhaev mengatakan serdadu Rusia memaksa masuk Balai Kota dan langsung memberlakukan jam malam di Kherson, kota pelabuhan yang berpenduduk lebih dari 280.000 jiwa.

Seorang warga setempat mengatakan sebagian warga kota mendekati serdadu Rusia dan meminta mereka untuk pergi.

"Orang-orang tidak takut pada tentara - di dalam jiwa kami, kami tidak takut dengan Rusia.

"Para serdadu mengatakan: 'Kami juga tidak suka dengan keadaan ini - kami tidak akan mengganggu Anda dan mungkin dalam beberapa hari ke depan kami akan pergi, kami menunggu perintah'.

"Dari perilaku mereka, terlihat mereka tidak senang di sini," kata seorang warga pada Kamis (03/03).

Warga lain di Kherson mengatakan penduduk memerlukan bantuan pangan dan banyak warga yang terluka memerlukan pertolongan medis yang tidak dapat diberikan di kota itu.

Penaklukan Kherson - kota yang terletak di pinggir Sungai Dnieper yang mengalir ke Laut Hitam- bermakna besar karena memungkinkan Rusia mendirikan basis militer di sana dalam upayanya masuk wilayah-wilayah lain.

Serangan di Kyiv, Kharkiv

Sementara itu, beberapa ledakan besar telah terdengar di ibu kota Ukraina Kyiv - seminggu setelah Rusia memulai invasi ke negara itu.

Setidaknya empat ledakan besar menerangi langit malam di Kyiv, yang direkam oleh para saksi di video pada Rabu 02/03).

Rekaman di media sosial menunjukkan bola api besar menerangi langit malam.

ReutersSebuah gym hancur setelah Rusia menargetkan menara televisi di Kyiv (02/03)

Tidak jelas apa target serangan itu, atau berapa banyak orang yang terluka.

Kasus dugaan kejahatan perang

Selagi pertempuran berlangsung, Kepala Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Karim Khan, mengumumkan bahwa dirinya telah membuka penyelidikan mengenai potensi kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Ukraina.

"Kantor saya telah menemukan dasar yang meyakinkan bahwa kejahatan di dalam yurisdiksi Pengadilan ini telah dilakukan. Kantor saya juga telah mengidentifikasi potensi kasus-kasus yang bakal dapat diterima," kata Khan.

Selain kemungkinan kejahatan perang, lanjut Khan, penyelidikan juga akan diarahkan ke kasus dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida oleh semua pihak dalam konflik ini. Penyelidikan juga akan mencakup pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014.

Beberapa saat sebelumnya, Majelis Umum PBB telah menggelar sesi darurat untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina serta menyerukan agar tentara Rusia ditarik mundur sesegera mungkin.

Dalam sesi darurat yang jarang dilakukan itu, sebanyak 141 negara mendukung kecaman terhadap Rusia dan hanya lima yang menentang resolusi, termasuk Suriah dan Korea Utara.

Lima negara abstain, termasuk China dan India.

ReutersKawasan permukiman di Zhytomyr, Ukraina, hancur akibat serangan artileri Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan sangat berterima kasih kepada 141 negara yang mendukung resolusi PBB ini. Zelensky mengatakan, Majelis Umum PBB telah memilih pihak yang benar dalam sejarah.

Duta besar Amerika Serikat untuk PBB mengatakan keputusan ini mencerminkan dukungan yang luar biasa, baik terhadap Ukraina maupun Piagam PBB.

Getty Images Petugas bantuan setelah pengeboman menara TV di Kyiv Selasa (01/03). BBC

Warga Kyiv diminta bersiap hadapi serangan

BBC

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Parlemen Eropa Selasa (01/03) bahwa "tak ada yang bisa menghancurkan" mereka di tengah gempuran Rusia. Sementara kementerian pertahanan Rusia memperingatkan warga Kyiv untuk bersiap atas rencana menyerang ibu kota Ukraina itu.

Ukraina mengatakan, Rusia menyerang menara televisi utama di ibu kota Kyiv sehingga menewaskan lima orang. Rekaman video di media sosial menunjukkan asap membumbung dari menara besi ini, yang terlihat masih tegak berdiri.

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov memperingatkan melalui sosial media bahwa Rusia merencanakan menghancurkan komunikasi dan kemudian memberikan informasi salah tentang ditaklukkannya Ukraina.

EPATentara Ukraina di tengah kota Kyiv.

Sementara konvoi kendaraan lapis baja yang dikerahkan Moskow berada sekitar 15 kilometer dari pusat kota Kyiv.

Konvoi sepanjang lebih dari 60 kilometer itu menimbulkan ketakutan warga, menurut wartawan BBC di ibu kota Ukraina itu.

EPAWarga terluka akibat pengeboman di Kharkiv pada Selasa (01/03).

Gambar satelit yang dikeluarkan oleh perusahaan teknologi Amerika, Maxar Technologies, menunjukkan konvoi yang bergerak lambat ke arah Kyiv itu terdiri dari ratusan tank, kendaraan lapis baja dan artileri.

Ketakutan warga di ibu kota juga dipicu dengan adanya laporan dari wilayah lain Ukraina bahwa Rusia mengepung daerah-daerah penduduk dan memblok pasokan makanan dan kebutuhan pokok, langkah yang digambarkan banyak kalangan sebagai "taktik perang di abad pertengahan."

Maxar juga mengatakan gambar baru menunjukkan pasukan darat dan helikopter tempur dikerahkan di Belarus, sekutu Rusia, sekitar 30 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Serangan Rusia pada invasi hari keenam di Kharkiv

Serangan rudal Rusia pada Selasa (01/03) di pusat kota Kharkiv menargetkan kantor-kantor pemerintah di di pusat kota.

Sebuah video yang menjadi viral di saluran media sosial Ukraina memperlihatkan sebuah rudal menghantam bagian depan gedung Administrasi Negara Regional.

Rudal itu menyebabkan ledakan besar dan menghancurkan jendela-jendela dan mobil di dekatnya.

Alun-alun utama di pusat Kharkiv juga digempur dan menyebabkan ledakan besar.

Video menunjukkan mobil-mobil yang terbakar dan tumpukan puing-puing di alun-alun kota.

https://twitter.com/i/status/1498549720771436544

BBC telah memverifikasi video yang menunjukkan akibat dari ledakan tersebut.

Kota Kharkiv di timur laut telah menjadi saksi pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir.

Seruan gencatan senjata

Pada hari Senin (28/02), para pejabat Ukraina dan Rusia mengadakan pembicaraan damai untuk pertama kalinya. Rusia mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan dan akan bertemu lagi "dalam beberapa hari ini."

Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya menyerukan gencatan senjata di tengah pertempuran yang terus berlanjut di seluruh negeri.

Namun kota-kota besar seperti Kyiv, Kharkiv dan Chernihiv masih terus menghadapi gempuran dari pasukan Rusia.

Sementara itu PBB mengatakan lebih dari setengah juta orang melarikan diri dari perang di Ukraina sejauh ini.

Presiden Zelensky mengatakan 24 jam ke depan - hari kelima invasi Rusia - akan "sangat penting" bagi Ukraina.

"Tinggalkan senjata Anda. Angkat kaki dari sini. Jangan percaya pada para komandan Anda. Jangan percaya pihak yang mengeluarkan propaganda. Selamatkan hidup Anda," kata Zelensky.

Zelensky juga mengatakan pemerintah akan membebaskan tahanan yang memiliki pengalaman tempur agar mereka membantu membela negara.

"Kami telah mengambil keputusan yang tak mudah dari sisi moral, namun berguna untuk pertahanan kami," katanya.

Zelensky juga mendesak Uni Eropa agar memberikan keanggotaan "segera" ke Ukraina.

ReutersSeorang anak di kamp pengungsian sementara di Przemysl, Polandia.

Uni Eropa akan kirim senjata ke Ukraina

Menanggapi perkembangan di Ukraina, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Uni Eropa akan "mendanai pembelian dan pengantaran persenjataan serta peralatan lain ke sebuah negara yang sedang diserang". Sikap tersebut dikemukakan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, guna menyikapi invasi Rusia ke Ukraina.

Selain mengirim persenjataan, Uni Eropa memberlakukan tiga sanksi baru yang mencakup pelarangan pesawat-pesawat Rusia di wilayah udara Uni Eropa, pelarangan "mesin media Kremlin", serta pelebaran sanksi ke Belarus.

ReutersSeorang serdadu Ukraina belajar menggunakan senjata penghancur bunker M141 yang dipasok Amerika Serikat, pada 24 Februari lalu.

Negara-negara Barat menjanjikan bantuan untuk memperkuat sistem pertahanan Ukraina.

Swedia, misalnya, akan mengirim 5.000 unit senjata anti-tank, 5.000 pelindung tubuh, 5.000 helm, dan 135.000 paket ransum.

Pengiriman senjata ke negara yang sedang berkonflik, menurut Perdana Menteri Magdalena Andersson, adalah yang pertama kalinya dilakukan Swedia sejak invasi Uni Soviet ke Finlandia pada 1939.

Jerman juga mengumumkan akan mengirim 1.000 senjata antitank dan 500 rudal Stinger ke Ukraina.

Sebagaimana dilaporkan wartawan BBC, Damien McGuinness, langkah tersebut bisa dibilang sebagai perubahan terbesar dalam kebijakan luar negeri Jerman sejak Perang Dunia II. Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, langkah militer seperti itu tidak pernah terpikirkan oleh Jerman.

Dalam perkembangan lain:

  • Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan mengirim sistem persenjataan senilai $350juta - termasuk rudal anti-tank Javelin, sistem anti-pesawat dan perangkat perlindungan tubuh.
  • Sementara, Belanda mengumumkan akan memasok 50 senjata anti-tank Panzerfaust-3 dan 400 roket.

Getty ImagesPutin mengatakan pasukan nuklir diminta dalam status siaga tertinggi karena "para pejabat tinggi NATO membiarkan pernyataan-pernyataan yang agresif terhadap Rusia".

Putin perintahkan pasukan nuklir strategis siaga

Presiden Vladimir Putin sebelumnya telah memerintahkan para komandan militer agar pasukan nuklir strategis Rusia bersiap siaga.

Perintah yang dikeluarkan Putin adalah agar pasukan ini dalam keadaan "siaga khusus".

Dalam pertemuan dengan para pejabat militer senior di Kremlin, Putin mengatakan "negara-negara Barat telah mengambil tindakan-tindakan yang tidak bersahabat terhadap Rusia, termasuk dengan menerapkan sejumlah sanksi ekonomi ilegal".

Putin mengatakan pasukan nuklir diminta dalam status siaga tertinggi karena "para pejabat tinggi NATO membiarkan pernyataan-pernyataan yang agresif terhadap Rusia".

Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan perintah Putin menunjukkan Putin "meningkatkan eskalasi melalui tindakan-tindakan yang tidak bisa diterima".

Wartawan keamanan BBC, Gordon Corera, mengatakan perintah Putin tersebut banyak diterjemahkan sebagai "sinyal ancaman penggunaan senjata nuklir jika Barat menghalangi Putin".

Menaikkan status menjadi siaga membuat kemungkinan peluncuran senjata nuklir menjadi lebih cepat.

Tetapi bukan berarti Rusia "ada niat saat ini untuk menggunakan senjata nuklir".

Rusia memiliki cadangan senjata nuklir terbesar di dunia tapi juga paham bahwa NATO mempunyai cadangan senjata yang cukup untuk menghancurkan Rusia.

Yang diinginkan Putin besar kemungkinan adalah mencegah NATO mendukung Ukraina dengan menimbulkan ketakutan dan menciptakan ambiguitas.

Lihat Video: Warga Kiev: Andaikan Saja Kami Punya Lebih Banyak Senjata...






(ita/ita)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork