Sampul Majalah Trump Penggal Kepala Patung Liberty Dikritik

Sampul Majalah Trump Penggal Kepala Patung Liberty Dikritik

BBC World - detikNews
Senin, 06 Feb 2017 11:05 WIB
Presiden AS Donald Trump jadi gambar sampul kontroversial di berbagai majalah dunia (Foto: via BBC)
Jakarta -

Majalah mingguan berpengaruh Jerman Der Spiegel mendapat kritik karena gambar sampul mereka yang menunjukkan Presiden Donald Trump memenggal kepala Patung Liberty.

Beberapa koran Jerman mengkritik kartun tersebut, dan wakil presiden Parlemen Eropa Jerman menyebutnya "tak pantas".

Kartunis Edel Rodriguez mengatakan bahwa gambar tersebut mewakili "pemenggalan demokrasi".

Hubungan Jerman-AS menurun di bawah pemerintahan Presiden Trump yang sudah mengkritik kebijakan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Bulan lalu Trump mengatakan bahwa kebijakannya menerima banyak pengungsi di Jerman adalah sebuah "kesalahan besar". Penasihat dagangnya juga baru-baru ini mengkritik Jerman karena mendapat keuntungan perdagangan dari mata uang euro yang "dinilai rendah".

Sampul depan tersebut mirip dengan kartun yang muncul di halaman depan New York Daily News pada Desember 2015 yang juga menunjukkan Trump memenggal Patung Liberty namun tidak dengan berdarah-darah.

Rodrigues yang tiba di AS sebagai pengungsi politik dari Kuba pada 1980-an mengatakan pada Washington Post bahwa dia ingin menunjukkan perbandingan antara kelompok yang menyebut dirinya Negara Islam atau ISIS dengan Donald Trump dan mengatakan "kedua pihak adalah ekstremis".

Editor Der Spiegel Klaus Brinkbaumer menulis editorial bahwa Trump "berupaya melakukan kudeta dari atas" dan ingin "mendirikan demokrasi tidak liberal".

Gedung Putih sudah menuduh kelompok media liberal atas pelaporan palsu dan tak bertanggungjawab untuk mencemari reputasi Trump dan pemerintahannya.

Alexander Graf Lambsdorff, anggota Demokrat Bebas dan wakil presiden Parlemen Eropa, mengatakan bahwa sampul tersebut lebih menunjukkan posisi wartawan Der Spiegel daripada Trump.

"Sampul itu memainkan kehidupan korban teror dengan cara yang keji," katanya pada Bild.

Beberapa majalah lain juga menggunakan sampul depan edisi terbaru mereka untuk berkomentar atas presiden AS dan kebijakan-kebijakannya.

Bloomberg Businessweek menunjukkan Trump memegang dokumen perintah eksekutif yang bertuliskan, "(Masukkan perintah eksekutif yang dirancang tergesa-gesa, meragukan secara hukum, dan mengguncang ekonomi di sini)."

Cover shows Donald Trump holding an executive order to the cameras, but the words written on it say: (Insert hastily drafted, legally dubious, economically destabilizing executive order here) @BW

Majalah mingguan Inggris The Economist, yang sudah menunjukkan dukungan pada presiden Partai Republik dan Demokrat, menampilkan Presiden Trump yang melempar bom molotov.

Cover shows Donald Trump throwing a petrol bomb below the words (@TheEconomist)

The New Yorker, majalah liberal yang mendukung Hillary Clinton, menampilkan api obor Patung Liberty yang padam.

New Yorker new cover shows the Statue of Liberty with an extinguished flame (NewYorker/Instagram)

Majalah konservatif National Review menampilkan laporan utama membela nasionalisme, yang mengatakan bahwa pengkritik pidato pelantikan Trump salah menilainya sebagai berbahaya.

National Review cover story: @jackfowler (nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads