Gubernur Jateng Tinjau Layanan Speling hingga Bantuan Pangan di Kendal

Risma Elsa - detikNews
Rabu, 15 Okt 2025 15:37 WIB
Foto: dok. Pemprov Jateng
Jakarta - Ratusan warga Desa Pidodo Kulon, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal menyambut antusias berbagai pemberian bantuan dan layanan gratis yang dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hari ini. Dalam acara yang diselenggarakan di Balai Desa Pidodo Kulon itu, berbagai program unggulan diturunkan langsung ke desa.

Di antaranya bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), Pelayanan Dokter Spesialis Keliling (Speling), serta Gerakan Pangan Murah (GPM).

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meninjau langsung ke lokasi dan menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga. Ia menegaskan bahwa program Speling merupakan bentuk nyata pemerataan pelayanan kesehatan, hingga ke pelosok desa.

"Hari ini kita lihat sendiri, masyarakat bisa periksa gratis tanpa harus jauh-jauh ke rumah sakit. Inilah bukti bahwa pemerintah hadir untuk semua," ujar Luthfi dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, program ini sejalan dengan arahan Presiden dalam memperluas akses kesehatan gratis bagi masyarakat yang jauh dari fasilitas medis.

"Kami juga menemukan beberapa kasus TBC dan penyakit tidak menular lainnya. Nanti akan kami lakukan pelacakan dan pendampingan, agar masyarakat bisa pulih bersama-sama," katanya.

Salah satu pegawai Puskesmas Patebon, Isti, mengatakan bahwa kegiatan Speling yang diselenggarakan di desa tersebut bekerja sama dengan RSUD Tugu Kendal. Kegiatan ini menghadirkan dokter spesialis THT, penyakit paru, penyakit dalam, serta layanan radiologi dan pemeriksaan dasar lainnya.

"Antusiasme masyarakat luar biasa, lebih dari 100 orang datang hari ini. Beberapa pasien perlu pemeriksaan lanjutan, seperti rontgen paru karena hasil dahak negatif," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa banyak warga yang datang untuk pemeriksaan hipertensi dan diabetes. Kemudian, ia mengatakan bahwa pemeriksaan tidak berhenti pada hari ini saja dan akan dilakukan pemantauan rutin.

"Kami akan tindak lanjuti dengan pemantauan rutin lewat tim PTM (Penyakit Tidak Menular). Jadi tidak berhenti di sini saja," ujar Isti.

Adapun salah seorang warga Desa Pidodo Kulon, Mustofa, mengaku datang bersama istrinya ke balai desa setempat untuk memeriksa kesehatannya melalui program Speling.

"Istri saya mau periksa THT. Biasanya periksa di Puskesmas Induk. Ini mumpung ada layanan dokter yang datang ke desa, jadi lebih mudah dan gratis," ungkapnya.

Cerita serupa datang dari Jamsari, penderita diabetes melitus (DM) yang sudah 15 tahun berjuang melawan penyakitnya yang ikut memeriksakan diri ke balai desa.

"Dulu sempat berhenti berobat karena dikira sudah sembuh. Tahu-tahu kaki saya luka lagi. Terus dikasih tahu sama perangkat desa kalau ada Speling. Alhamdulillah, saya bisa periksa di sini tanpa harus jauh-jauh," tutur Jamsari.

Sebagai informasi, program layanan Speling dirancang untuk mendekatkan layanan medis ke masyarakat desa. Hingga 13 Oktober 2025, program ini telah menjangkau 595 desa di 35 kabupaten/kota, dengan total 64.278 jiwa penerima manfaat.


(prf/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork