Wamenkes Nilai Program Speling di Jateng Efektif Skrining Penderita TBC
Bangun Indonesia

Ayo, tingkatkan partisipasi kita dalam pembangunan bangsa dan wujudkan impian Indonesia yang lebih baik!

Wamenkes Nilai Program Speling di Jateng Efektif Skrining Penderita TBC

Rahmat Khairurizqi
Rabu, 05 Nov 2025 17:40 WIB
Pemprov Jateng
Foto: Dok. Pemprov Jateng
Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Benjamin Paulus Octavianus mengatakan program dokter spesialis keliling (Speling) di Jawa Tengah (Jateng) dinilai cukup efektif untuk melakukan skrining (pelacakan) terhadap penderita tuberkulosis (TB).

Apalagi, kata Benjamin, sejauh ini program tersebut sudah menjangkau sebanyak 706 desa di Jawa Tengah. Di desa-desa tersebut telah diterjunkan para dokter spesialis dengan alat portable x-ray untuk pemeriksaan warga setempat.

Benjamin menjelaskan, Speling dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) mampu mendeteksi berbagai penyakit yang diderita oleh warga, mulai dari kencing manis hingga darah tinggi. Bahkan, melalui foto rontgen dari alat portable x-ray, dokter spesialis mampu mendeteksi penyakit infeksi, tumor, paru-paru, atau penyakit lainnya.

"Kalau program ini bisa dilakukan di seluruh Indonesia, maka masyarakat Indonesia jauh lebih baik dari hari ini. Itu yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui cek kesehatan gratis," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).

Hal itu disampaikannya saat meninjau Program Speling dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi di dua lokasi, yaitu Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, dan Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, hari ini.

"Ini sangat luar biasa, sudah saya cek ada foto rontgen juga di sini," lanjut Benjamin terkait efektivitas Speling untuk skrining TB.

Sementara itu, Luthfi mengatakan penanganan tuberkulosis menjadi salah satu prioritas nasional. Di Jawa Tengah, Dinas Kesehatan telah meluncurkan program TB Express yang dalam praktiknya terintegrasi dengan kegiatan Speling dan CKG. Kegiatan tersebut juga melibatkan seluruh dinas kesehatan di kabupaten/kota.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, estimasi kasus tuberkulosis di Jawa Tengah tahun 2025 adalah 107.488 kasus. Per 4 November 2025 sudah ditemukan 73.028 kasus atau 68% dari estimasi.

Sebagai informasi tambahan, secara total program Speling dan CKG telah melakukan pemeriksaan kepada 10.864.676 orang Jawa Tengah. Khusus layanan pemeriksaan tuberkulosis terdapat 5.503.929 orang yang diperiksa.

Meliputi pemeriksaan dahak menggunakan Tes Cepat Molekuler (sputum TCM) sebanyak 94.499 orang, dengan rincian hasil pemeriksaan negatif 86.573 orang, pemeriksaan gagal 5.051 orang, TB sensitive obat (SO) 2.605 orang, dan TB resisten obat (RO) 260 orang

Simak juga Video Pentingnya Vaksin TBC Menurut BPOM: Variasi Pengobatan Baru

(akn/ega)

Berita selengkapnya tentang Kunjungi
Berita Terkait