Ada sejumlah kampus ternama yang berada di pusat Kota Bandung seperti Universitas Padjadjaran (Unpad), ITB, Unikom dan Unisba. Sebagai perantau, tentu yang pertama dicari tempat tinggal alias kos-kosan.
Salah seorang mahasiswa Unisba, Yuni berbagi pengalamannya. Ia mengaku ngekos di kawasan Cigadung Raya Tengah atau berjarak 20 menit dari kampusnya di Tamansari Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik ini harus merogoh kocek cukup dalam untuk membiayai kos-kosannya tersebut. Setiap bulannya, ia harus membayar Rp 1,1 juta untuk membayar kos-kosan yang terbilang memiliki fasilitas lengkap.
"Ngekos di Cigadung Raya Tengah, biayanya perbulan Rp 1.100.000 belum sama token listrik. Fasilitas yang didapetin kasur, lemari, wifi, kamar mandi di dalem, tv kabel," kata Yuni kepada detikcom, Senin (9/7/2018).
Sebagai anak kos-kosan, Buba sapaan akrabnya harus mengeluarkan biaya makan mulai dari Rp 10 ribu - Rp 25 ribu sekali makan tergantung tempat makannya dan lauk pauk yang dipesan. Terkadang juga tergantung kondisi kuangan.
"Biaya makan perhari, biasanya antara Rp 10 ribu- Rp 25ribu. Tergantung kondisi awal bulan atau akhir bulan juga sih," ungkap mahasiswa semester 10 ini.
Pengeluaran sebagai mahasiswa, Buba juga harus mempersiapkan anggaran untuk biaya kuliah per semester yang mencapai Rp 3 - 4 juta. Biaya tersebut belum termasuk kebutuhan beli buku, makalah dan lainnya.
"Mungkin kalau di total-total antar 3-4 juta setiap persemester. Belum lagi untuk ngeprint tugas dan biaya membeli buku untuk beberapa mata kuliah," tutur mahasiswi asal Gunung Batu tersebut.
Salah seorang alumni Unpad, Elia Rahmani juga berbagi pengalamannya selama menimba ilmu di Kota Bandung. Ia pernah merasakan hidup di kos-kosan yang tak jauh dari kampusnya di kawasan Dipatiukur Kota Bandung.
Ia memilih ngekos di kawasan Sekeloa Selatan dengan biaya perbulan Rp 850 ribu. Dengan biaya yang cukup mahal, tentu fasilitas yang tersedia juga memadai. Ada kasur, meja lemari tv kabel, dan jaringan internet.
"Harga segitu karena fasilitasnya memadai juga," kata Elia.
Sementara untuk urusan perut, lulusan Ekonomi Studi Pembangunaan tahun 2017 ini harus mengeluarkan biaya Rp 50 ribu untuk dua kali makan. Makanan yang dipilih bervariasi tergantung selera makannya kala itu.
"Untuk makan umumnya Rp 50 ribu dua kali makan sih," ungkap wanita asal Ciamis ini.
Lalu urusan kuliah, Elia harus menyiapkan biaya persemester Rp 2 juta. Biaya itu belum termasuk kebutuhan perkuliahan seperti buku, makalah. (mud/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini