Ini Kasus Gubernur Riau yang Dilaporkan Pelecehan Seksual di Mabes Polri

Ini Kasus Gubernur Riau yang Dilaporkan Pelecehan Seksual di Mabes Polri

- detikNews
Kamis, 25 Sep 2014 21:04 WIB
Jakarta - Gubernur Riau Annas Maamun ditangkap tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta Timur. Annas sebelumnya pernah tersandung kasus pelecehan seksual yang dilaporkan seorang perempuan ke Mabes Polri.

Kasus ini sendiri masih terus bergulir. Pasalnya Annas, melalui kuasa hukumnya, malah melaporkan balik perempuan tersebut ke Mabes Polri dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Annas Maamun sendiri jelas membantah habis dirinya terlibat pelecehan seksual. "Saya tidak pernah melakukan pelecehan seksual, tidak ada itu," kata Annas, Kamis (11/9) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangannya saat itu, Annas mengaku memang pernah bersama dengan seorang perempuan berusia 39 tahun di rumah pribadinya Jalan Belimbing, Riau. Namun, dalam pertemuannya tersebut, tidak ada perbuatan pelecehan seksual.

Tim kuasa hukum Annas, Evanora telah melayangkan 5 tuntutan yang dan dilaporkan ke Mabes Polri. "Pertama memberikan keterangan palsu, kedua pencemaran nama baik, ketiga menyebarkan berita bohong, keempat menyebarkan fitnah fitnah, dan kelima pemerasan.

Kini, belum juga menguap kasus tersebut, Annas sudah harus berhadapan dengan perkara lain. Tidak main-main, kali ini dia ditangkap oleh KPK. Kasusnya jelas saja dugaan perkara korupsi.

Keterangan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Annas ditangkap atas dugaan suap kepada polisi terkait dugaan kasus pelecehan seksual itu.

Belum ada keterangan resmi dari pihak Annas. Namun saat ini Annas dan beberapa orang lainnya sudah diperiksa intensif oleh penyelidik KPK di markas antikorupsi tersebut.

Pihak Mabes Polri juga belum memberikan keterangan terkait kasus ini.

(mok/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads