Belasan penggali bekal kubur makam kuno diamankan Polsek Tunjungan bersama Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora. Belakangan makam kuno itu diketahui merupakan orang Kalang.
"Semalam kami berkordinasi dengan Polsek Tunjungan mengamankan para penggali yang bertujuan ingin mengambil bekal kubur dari makan kuno," kata
Kepala Dinporabudpar Slamet Pamuji saat dihubungi detikcom, Rabu (08/07/2020).
Mumuk, sapaan karibnya, menyebut lokasi penggalian tersebut berada di hutan Perhutani kawasan Nglawungan, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan. Dia mengaku mendapatkan informasi dari kepala desa setempat ada sekelompok orang membawa cangkul, linggis, hingga alat detektor logam melakukan kegiatan penggalian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejatinya di kawasan itu memang belum terdata tetap sebagai area makam kuno. Jadi sebagai tindak lanjut kami menugaskan bidang kebudayaan untuk melakukan peninjauan dan mendatangi lokasi tersebut, hingga akhirnya aktivitas itu diberhentikan oleh aparat keamanan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar M. Solichan Mochtar mengungkapkan penggalian liar yang dilakukan itu bertujuan mengambil benda cagar budaya tanpa izin. Dari aktivitas tersebut, para penggali itu diyakini melanggar UU No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
"Kegiatan pencarian benda cagar budaya hanya sah apabila dilakukan dengan izin penelitian yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang," terang Solichan.
Makam kuno itu disinyalir merupakan peninggalan sejarah dari manusia Kalang. Mereka merupakan manusia purba yang hidup di zaman megalitikum.
"Manusia Kalang ini adalah manusia purba yang hidup di zaman megalitikum. Mereka tergolong maju di zamannya," terang staf Kepurbakalaan Dinporabudpar Lukman ditemui terpisah.
Lukman menjelaskan rata-rata masyarakat tidak tahu keberadaan makam kuno itu merupakan orang Kalang. "Karena tanda batunya sudah hilang. Rata-rata di wilayah hutan. Di Blora hampir tersebar di 16 Kecamatan terdapat kuburan kuno manusia Kalang," jelasnya.
Lukman menambahkan para arkeolog dan sejarawan yang hadir pada Festival Budaya Kalang tahun 2017 di Tuban Jawa Timur, menyimpulkan manusia Kalang merupakan penduduk asli yang menghuni wilayah Blora, Rembang, Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya. Manusia Kalang dikenal berbudaya tinggi sebelum agama Hindu dikenal.
"Kubur-kubur itu memiliki budaya yang berbeda. Kuburannya membujur timur ke barat dan tersusun dari batu," jelasnya.
![]() |
Terpisah, Kapolsek Tunjungan AKP Budiyono mengatakan dari rombongan warga yang menggali makam kuno di area Perhutani itu, ada belasan orang yang diamankan. Mereka diamankan pada Selasa (7/7) malam di area hutan Perhutani.
"Karena keterbatasan personel, hanya 18 orang yang berhasil kami amankan. Kemudian mereka kami beri arahan bahwa aktivitas itu adalah terlarang. Serta 12 alat detektor metal kami amankan," ucap Budiyono.