Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam SBMPTN 2020 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), tidak perlu khawatir kalau hasil rapid test-nya reaktif. Karena akan ada ujian susulan pada (20/7) mendatang.
"Kalau ada peserta yang reaktif dia ditunda 20 Juli nanti. Selama menunggu, dia harus isolasi mandiri di rumahnya kalau dia anak non-Surabaya," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT di ITS, Senin (6/7/2020).
Untuk peserta yang berasal dari Surabaya dan hasil rapid test-nya reaktif, akan diisolasi di hotel bintang tiga. Hotel tempat isolasi tersebut sudah disiapkan Pemkot Surabaya.
Menurut Soeprijanto, peserta yang reaktif tidak mendapat penanganan lanjutan swab. Cukup isolasi mandiri 14 hari.
"Tidak ada penanganan swab, karena reaktif kan belum tentu positif. Jadi penanganannya isolasi diri, perbaikan gizi. Santai-santai di rumah nanti 14 hari virusnya hilang," jelasnya.
Jika kemungkinan terburuk hingga 20 Juli peserta masih reaktif, maka ITS menyiapkan Seleksi Kemitraan Mandiri (SKM). Lalu diberi kuota khusus.
"Kita gak mau ada peserta yang kehilangan haknya untuk ikut UTBK SBMPTN. Mungkin yang reaktif bisa dikumpulkan nanti khusus lah tesnya. Bisa tes dari rumahnya sendiri, tanpa khawatir virus dan contoh-contohan. Ini jalan terakhir ya, tapi kalau 14 hari sehat sebenarnya virus sudah tidak ada, sudah sehat," ujarnya.
Soeprijanto belum bisa membeberkan ada berapa peserta yang reaktif dari hasil rapid test yang dilakukan, baik secara mandiri oleh peserta maupun yang dites di kampus.