Rapid test gratis di Labkesda, Jalan Raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar digelar mulai hari ini sampai Rabu (7/7). Tes cepat Corona ini khusus untuk para calon mahasiswa warga Kabupaten Mojokerto yang akan mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dalam seleksi bersama perguruan tinggi negeri (SBMPTN).
Pantauan di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB, puluhan calon mahasiswa sudah mengantre di teras Labkesda. Setelah menyerahkan sejumlah persyaratan, mereka harus menunggu giliran untuk diambil sampel darahnya.
Saat menunggu giliran rapid test inilah, puluhan calon mahasiswa itu mengabaikan physical distancing. Meski memakai masker, mereka duduk di lantai teras secara bergerombol tanpa menjaga jarak satu sama lain. Pihak Labkesda sendiri tidak menyediakan tempat duduk khusus bagi mereka.
![]() |
Penanggungjawab Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Ulum Rokhmat mengatakan, rapid test gratis bagi para calon mahasiswa sengaja digelar di luar ruangan. Yaitu supaya para calon mahasiswa berjemur untuk meningkatkan imunitas mereka.
Terkait banyaknya para calon mahasiswa yang tidak menjaga jarak satu sama lain, pihaknya berjanji akan memberikan teguran. "Ayo dijaga bersama-sama karena ini untuk kepentingan bersama. Sehingga bisa ditata duduknya bagaimana. Bisa kami ingatkan supaya bisa dijaga jaraknya," kata dr Ulum kepada wartawan di lokasi, Senin (6/7/2020).
Saat ini, lanjut dr Ulum, Labkesda mempunyai persediaan 3.000 alat rapid test. Dia berjanji akan mengajukan tambahan alat tes cepat Corona itu ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto jika terjadi kekurangan.
"Kalau kurang, kami pengajuan lagi. Untuk yang selama ini sudah berjalan (rapid test untuk tracing pasien Corona) maupun untuk mahasiswa ini," tegasnya.
Selama tiga hari, layanan rapid test gratis instruksi Bupati Mojokerto Pungkasiadi ini dibuka pukul 08.00-12.00 WIB. Hasil rapid test bisa langsung diambil oleh para calon mahasiswa sore harinya di tempat yang sama.
Meski pelaksanaannya belum ditata secara maksimal, rapid test gratis ini meringankan beban para calon mahasiswa. Seperti yang dikatakan Laura Surya Verandika (18), calon peserta UTBK SBMPTN yang ingin masuk ke Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
"Rapid test gratis ini sangat membantu calon mahasiswa kurang mampu supaya bisa ikut UTBK tanpa kendala. Karena biaya rapid test mandiri cukup mahal," terangnya.
Hal senada dikatakan Ayudan Putri Rusdiana (19), calon mahasiswa warga Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Dia mengaku akan mengikuti UTBK untuk masuk ke Universitas Brawijaya di Malang. Dia sengaja mengikuti rapid test gratis untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan sebagai syarat mengikuti UTBK.
"Biaya rapid test kan mahal. Ada yang gratis seperti ini sangat membantu kami para pelajar," tandasnya. (iwd/iwd)