Rencananya, tes cepat bagi pengemudi truk logistik akan digelar pada 10-11 Juli 2020 bertempat di Terminal Sritanjung, Banyuwangi.
PJS Corporate Secretary Shelvy Arifin mengatakan bantuan alat tes cepat ini sebagai bentuk dukungan kebijakan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia, dimana potensi transmisi lokal sangat tinggi.
"Traffic truk logistik cukup tinggi dari Ketapang menuju Gilimanuk atau sebaliknya mengingat ini jalur utama logistik antara Pulau Jawa dengan Bali," ujarnya dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (2/7/2020).
Bantuan 1.500 alat rapid test ini merupakan bagian dari program Senyum Sehat ASDP di bawah koordinasi Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) yang bertujuan membantu masyarakat melakukan pendeteksian dini kesehatan mereka di tengah pandemi COVID-19.
"Karena itulah, kami menyediakan bantuan alat tes cepat bagi pengemudi truk, yang siap kami layani satu persatu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, serta dibantu petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)," tambahnya.
Sejak awal COVID-19 mewabah, ASDP melalui tim PKBL secara aktif telah melakukan berbagai aksi untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran COVID-19 melalui pembagian hand sanitizer, melakukan disinfektan seluruh ruang publik di pelabuhan dan kapal, pemberian bantuan logistik kepada tenaga medis yang disalurkan ke 80 fasilitas kesehatan, pemberian ekstra makanan bagi karyawan, gerakan 21.000 masker kain, serta pembagian paket kesehatan dan masker ke supir truk dan pengurus truk hingga pembagaian sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Seluruh kegiatan tersebut kami lakukan sebagai wujud kepedulian ASDP terhadap masyarakat dan negara yang saat ini tengah menghadapi pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, beberapa kali para sopir logistik dan kendaraan lain melakukan aksi di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi. Mereka memprotes kebijakan ketentuan kelengkapan surat kesehatan berupa rapid test yang sangat mahal. Ketentuan ini merupakan permintaan dari Gubernur Bali dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali. (iwd/iwd)