Sekelompok massa Desa Mompang Julu, Panyabungan Utara, Mandailing Natal (Madina), Sumut, terlibat kericuhan. Massa memblokade jalan lintas Sumatera (Jalinsum) hingga membakar mobil dinas Wakapolres Madina.
"Aksi pemblokiran Jalinsum di Desa Mompang Julu oleh sebagian masyarakat menuntut menurunkan jabatan Kepala Desa Mompang Julu Panyabungan Utara, Mandailing Natal," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, saat dimintai konfirmasi, Senin (29/6/2020).
Tatan menyebut aksi itu terjadi pada pukul 10.30 WIB tadi. Dalam aksi itu, mereka meminta klarifikasi Kepala Desa Mompang Julu, Hendri Hasibuan, tentang anggaran desa tahun 2018 dan tahun 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meminta Bapak Bupati Madina agar mencabut SK Kepala Desa Mompang Julu. Meminta penegak hukum untuk memeriksa, menangkap, kepala desa dengan dugaan penyelewengan dana desa," sebut Tatan.
Kemudian massa melakukan aksi blokade jalan. Negosiasi pun terjadi agar blokade jalan dibuka dan memproses tuntutan massa selambat-lambatnya lima hari.
Namun, massa pemblokade jalan tidak menerima dan meminta Bupati Madina segera mengeluarkan surat pemecatan terhadap kepala desa. Dalam hasil mediasi tidak ada titik temu dan mereka pun memblokade jalan.
Lalu, pada pukul 17.00 WIB, massa semakin tidak terkendali dan bertindak anarkis. Kemudian, melakukan penyerangan terhadap anggota TNI-Polri menggunakan kayu dan batu.
"Akibat penyerangan tersebut massa melakukan tindakan pembakaran 1 unit sepeda motor, 1 unit mobil Suzuki Baleno dan 1 unit mobil dinas Wakapolres Madina. Kemudian, ada 6 anggota Polres Madina mengalami luka lemparan batu dan saat ini mendapat perawatan di RSUD Panyabungan," ujar Tatan.
Saat ini, aksi blokade masih berlanjut. Petugas masih berada di lokasi. Petugas tetap melakukan langkah-langkah negosiasi.
"Sampai saat ini masih tetap memblokir jalan, Kapolres tetap melakukan upaya-upaya (menenangkan massa)," sebut Tatan.
(idn/idn)