Ortu soal PPDB DKI: Terbayang Nggak Anak 15 Tahun Sekelas Anak 17-20 Tahun?

Ortu soal PPDB DKI: Terbayang Nggak Anak 15 Tahun Sekelas Anak 17-20 Tahun?

Rahel Narda C - detikNews
Senin, 29 Jun 2020 17:17 WIB
Ortu murid, Batara
Ortu murid, Batara (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah orang tua (ortu) murid memprotes adanya syarat usia dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta 2020. Ortu bernama Batara (40) mengatakan anaknya terpental di sekolah tujuan hanya karena usianya muda.

"(Anak saya) 15 tahun 2 bulan. Jadi anak saya ini paling pinter dari kelas 1 sampai kelas 3. Cuma gara-gara persoalan umur dia terpental," kata Batara di Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakpus, Senin (29/6/2020).

Batara mengatakan PPDB DKI saat ini lebih mengutamakan siswa yang lebih tua. Menurutnya, perpaduan antara siswa berumur 15 tahun dan siswa berumur 17-20 tahun dapat berpotensi menimbulkan perundungan hingga pelecehan seksual terhadap siswa yang lebih muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang umur yang diutamakan. Kebayang nggak anak-anak seperti anak-anak 15 tahun itu bercampur dengan anak-anak umur 17, 18, 20 tahun. Akan terjadi pem-bully-an dan pelecehan seksual di kelas. Itu pasti. Nah kalau ada siapa yang bertanggung jawab?" ujar Batara.

Batara pun khawatir akan dampak psikologis yang dihasilkan dari PPDB DKI 2020 ini. Dia berharap ada solusi dari pemerintah terkait syarat usia tersebut.

"Berharap ada solusi lah dari pemerintah dan saya berharap jangan sampai anak-anak yang berumur itu dicampur dengan anak-anak yang baru tamat. Itu efeknya luar biasa secara psikologis anak saya sudah ngeri-ngeri begitu," ucap Batara.

Diberitakan sebelumnya, penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi telah selesai dilakukan. Banyak ortu yang mengkritik sistem itu karena menggunakan seleksi utama dengan dasar usia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads