Pasien Positif COVID-19 yang Kabur dari Bali Sempat Tolak Dikarantina

Bondowoso - Seorang pasien positif COVID-19 berhasil kabur dari Bali menuju Bondowoso. Saat mengetahui kaburnya pasien itu, tim gugus tugas Kecamatan Prajekan langsung bergerak. Bagaimana awal mula kisahnya?

Menurut tim gugus tugas COVID-19 Kecamatan Prajekan, untuk membujuk mereka bukan perkara mudah. Dibutuhkan pendekatan khusus agar mau dikarantina di rumah sakit. Sebab, mereka mengaku kondisinya sehat dan tidak merasakan apa-apa.

"Kami harus lakukan pendekatan secara persuasif, juga edukasi pada keluarga dan lingkungan sekitarnya," tutur Abdul Manan, Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Prajekan, kepada detikcom, Senin (29/6/2020).

Memang, imbuh dia, awalnya mereka bersikeras tidak mau untuk dikarantina ke rumah sakit. Bahkan, mereka sempat hendak kabur lagi. Tapi upaya itu akhirnya digagalkan.

Baca juga: Berbekal Surat Rapid Non Reaktif, Pasien Positif COVID-19 Kabur dari Bali

"Setelah dilakukan edukasi, suami istri itu tadi malam akhirnya mau untuk dikarantina di tempat yang memang sudah dipersiapkan," kata Camat Prajekan ini.

Belakangan ada kabar dari gugus tugas COVID-19 Bali jika hasil swab si suami yang juga berinisial S telah keluar. Hasilnya ternyata negatif. Si suami kemudian dipulangkan, tapi tetap diisolasi di rumahnya selama 14 hari. Sementara istrinya tetap dikarantina.

Seorang pasien positif berhasil kabur dari pulau Bali menuju Bondowoso bersama suaminya. Kaburnya pasien tersebut berbekal surat keterangan hasil rapid non reaktif.

Pasien perempuan berinisial S (54) itu merupakan warga Prajekan, Bondowoso. Selama ini pasien tersebut memang bekerja di Bali, bersama suaminya yang juga berinisial S (56). Keduanya memang bekerja dan bermukim sementara di Pulau Dewata. (fat/fat)