PPDB Jatim Diwarnai Temuan Surat Keterangan Domisili Palsu

PPDB Jatim Diwarnai Temuan Surat Keterangan Domisili Palsu

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 26 Jun 2020 15:30 WIB
Ilustrasi PPDB (Andhika Akbarayansyah)
Foto: Ilustrasi PPDB (Andhika Akbarayansyah)
Surabaya -

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jatim untuk SMA dan SMK sedang ramai laporan terkait Surat Keterangan Domisili (SKD) palsu. Ada sejumlah peserta didik yang melaporkan temuan ini.

Aduan ini diterima Aliansi Pelajar Surabaya (APS). Founder APS, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan ada 20-an laporan yang diterimanya melalui Direct Message (DM) Instagram dalam semalam.

"Semalam, baru satu malam kita sudah terkumpul sekitar 20 laporan. Hari ini aku belum mengecek lagi, tapi pasti akan bertambah. Untuk PPDB surat domisili palsu baru ramai di tahap 2 saat mendekati pengumuman zonasi banyak yang menengarai semacam itu," ungkap Seno kepada detikcom di Surabaya, Jumat (26/6/2020).

Seno mengatakan surat ini menyebut jika calon peserta didik tinggal di alamat yang dekat dengan sekolah. Padahal jika dicek, alamat aslinya ternyata jauh dari sekolah.

"Tahun ini adik-adik juga mendatangi saya juga lewat DM bercerita ini ada surat domisili palsu di mana-mana. Misalnya dia bercerita 'tetangga saya yang tinggal di samping rumah saya kok bisa dia namanya muncul di web zonasi, tiba-tiba jaraknya hanya tinggal sekian ratus meter dari sekolah'. Nah dia merasa ada yang tidak beres dan itu tidak terjadi di satu atau dua laporan, tapi banyak sekali," imbuh Seno.

Sementara Seno mencoba mewadahi aduan dari para pelajar. Dia juga telah berkomunikasi dengan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak. Respon Emil pun meminta untuk memberikan bukti jika ada kecurangan.

"Kemarin aku sempat ngobrol sama pak wagub juga meminta bukti otentiknya. Nah waktu kemarin aku kesulitan mencari bukti kan kita melakukan perbandingan, misalnya mencari alamat real dengan jarak yang ditampilkan di PPDB Jatim itu masih bisa. Tapi kalau kita mencari surat domisili palsu, kita kan agak kesulitan karena yang memegang itu mereka langsung oknumnya dan langsung diserahkan ke dinas pendidikan," imbuh Seno.

Tonton video 'Orang Tua Siswa Ngamuk-ngamuk ke Kadis DKI soal PPDB':

Kendati demikian, Seno mengaku tadi pagi telah mendapat laporan temuan surat palsu tersebut. Sementara itu, para pelapor adanya SKD palsu ini juga tengah mencari bukti tambahan.

"Tapi tadi pagi aku dapat update ada satu surat domisili yang muncul di Jombang. Jadi, surat domisili itu ditulisnya 'saya yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua RT sekian, alamat sekian menerangkan ada anak yang bernama ini dari 4 Februari 2019 sudah tinggal di alamat ini'," papar Seno.

"Jadi ini sangat janggal. Saaf dicari perbandingan alamat realnya anak itu ternyata tidak di situ. Ini kita punya buktinya. Kita masih terus mencari karena memang sebetulnya ini keresahan adik-adik soal tetangganya, soal temannya ada juga yang temannya mengaku kemarin aku dapat DM ada yang temannya mengaku menggunakan surat domisili palsu," imbuhnya.

Seno mengatakan, semalam Wagub Emil juga mengatakan ada temuan di lapangan di mana ada masyarakat yang jaraknya tertulis dekat hanya belasan meter dari sekolah, namun ternyata saat diverifikasi jaraknya mencapai ribuan meter.

"Pak Emil sempat WhatsApp saya, ada yang jaraknya yang dibatalkan karena tertulis dekat dengan sekolah. Tapi waktu diverifikasi oleh dinas pendidikan ternyata rumah aslinya itu 1.000 meter sekian dari sekolah, itu ditemukan. Maka yang paling bisa melakukan uji verifikasi itu ya dinas pendidikan," ucap Seno.

Seno berharap apa yang diupayakan teman-teman bisa menjadi masukan bagi Dinas Pendidikan Jatim untuk berbenah. Seno menyebut beberapa calon siswa juga melakukan demo secara online dengan menuliskan keluhannya.

"Teman-teman ini juga tengah mencari bukti kalau tidak ketemu blanko, kami seenggaknya akan mencari bukti-bukti nama anak itu dan alamat realnya. Sebisa mungkin kami survey langsung dan semoga bisa menjadi data pembanding untuk dinas pendidikan dalam melakukan verifikasi ulang. Karena kami tidak punya banyak kewenangan untuk masuk ke sana," pungkas Seno.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.