20 Menit dalam Ketegangan Serangan Brutal Kaki Tangan John Kei

Round-Up

20 Menit dalam Ketegangan Serangan Brutal Kaki Tangan John Kei

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 26 Jun 2020 06:23 WIB
Angki Rumatora
Foto: Frangky Rumator alias Angki (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Frangky Rumatora alias Angki menjadi saksi kunci pembacokan sadis kelompok John Kei di Duri Kosambi, Jakarta Barat. Angki juga menjadi korban aksi brutal tersebut yang selamat dalam kejadian itu.

Angki sempat bersembunyi selama sekitar 20 menit untuk menghindari kejaran anak buah John Kei, hingga akhirnya bisa menyelamatkan diri. Namun Angki terluka akibat dibacok samurai oleh kaki tangan John Kei.

Dalam wawancara eksklusif dengan detikcom, Selasa (23/6/2020), Angki menjelaskan saat itu ia bersama pamannya, Yustus Dorwing Rahakbau alias Erwin, berboncengan motor di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Jakarta Barat, pada Minggu (21/6) siang. Saat itu para pelaku sudah berdiri berjejer di pinggir jalan sambil menenteng samurai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ kan banyak kendaraan, kita berhenti. Nah di samping kanan itu saya lihat ada orang baju merah dia sudah cabut golok dan bacok di kepala," kata Angki.

Beruntung, saat itu Angki mengenakan helm sehingga kepalanya terlindungi dari bacokan samurai. Para pelaku membacok Angki bertubi-tubi hingga akhirnya Erwin lompat dari atas motor.

ADVERTISEMENT

"Dia coba bacok lagi, saya coba tahan dan paman Erwin sudah lompat dan saya sempat teriak 'paman lari sudah!'," ujarnya.

Angki terluka saat itu. Darah berceceran di jalan.

Adik dari Agrapinus Rumatora alias Nus Kei ini melakukan perlawanan. Ia menendang pelaku, tapi sayang pelaku bersenjata sehingga ia tidak bisa menahan serangan para pelaku.

Ia juga melihat beberapa pelaku lainnya sudah berdiri di seberang jalan sambil memegang parang dan samurai.

"Jadi setelah saya dibacok itu saya juga lihat dari depan seberang jalan itu udah ada yang datang pegang parang juga," katanya.

Dalam situasi terdesak, Angki pun lari dan terpisah dari Erwin. Angki kemudian bersembunyi di rumah salah satu warga.

Tonton video '12 Anak Buah John Kei Jadi DPO, Kini Diburu Polisi':

"Saya masuk dan selamatkan diri, masuk ke rumah warga, saya lompat ke jendela belakang," kata Angki.

Angki berlari mencari tempat untuk bersembunyi. Sampai akhirnya ia melihat sebuah warung kecil dan bersembunyi di sana.

"Pas di depannya itu, di sebelah jalan itu seperti warung kecil itu, sempat diusir juga oleh warga karena mereka takut, kan," kata Angki.

Pemilik warung sempat mengusirnya karena mereka pun dalam kondisi ketakutan. Namun Angki tidak mau keluar hingga akhirnya ia memutuskan lompat lewat jendela.

"Diusir, tapi saya tidak mau keluar karena saya sempat bilang sama mereka, 'Kalau saya keluar, saya mati'. Nah, saya ke dapur dan lompat lewat jendela belakang," ujarnya.

Setelah itu, Angki menghubungi Nus melalui ponsel keponakannya, Tio. Ia menyampaikan bahwa dirinya dan Erwin diserang.

"(Bersembunyi) sekitar 20 menitlah, baru saya telepon keponakan saya, Tio," katanya.

"Terus saya ngomong sama Abang (Nus Kei) kalau saya dibacok sama paman Erwin, tapi paman Erwin saya nggak tahu dia dibacok atau nggaknya, karena dia sudah saya suruh lari, pada saat saya jatuh itu paman Erwin sempat saya teriak saya suruh lari lagi," lanjutnya.

Dalam kejadian itu, Angki mengalami luka bacok di punggung dan tangan.

"Kalau dua jari (jari tengah dan jari manis) ini putus nggak ketemu, sisanya telunjuk, jempol dan kelingking sedikit saja. Kemudian di belakang (punggung) kena bacok juga, itu 5 jahitan. Di belakang ini yang baju hitam yang potong saya pakai parang panjang," jelasnya.

Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan 30 orang lebih, termasuk John Kei. John Kei disebut telah merencanakan penyerangan untuk membunuh Nus Kei. Permasalahan ini dipicu pembagian uang hasil penjualan tanah di Ambon. John Kei merasa dikhianati oleh pamannya, Nus Kei. Nus Kei mengaku persoalan itu sudah selesai.

Halaman 2 dari 2
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads