Gubernur Sulsel Tunjuk 2 RS Khusus Tangani Ibu Hamil Reaktif Corona

Gubernur Sulsel Tunjuk 2 RS Khusus Tangani Ibu Hamil Reaktif Corona

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 22 Jun 2020 15:23 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah (Hermawan Mappiwali/detikcom)
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah (Hermawan Mappiwali/detikcom)
Makassar -

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengevaluasi kasus ibu hamil di Makassar yang reaktif virus Corona (COVID-19) saat rapid test dan janinnya meninggal dunia. Nurdin menunjuk RS khusus untuk menangani ibu hamil reaktif Corona.

"Jadi saya berharap betul-betul langkah kita terukur. Saya sudah pikirkan untuk khusus ibu hamil yang terkonfirmasi reaktif, mungkin kita coba tunjuk mungkin ada rumah sakit (khusus)," ujar Nurdin dalam rakor penanganan Corona di Swiss-Bell Hotel, Makassar, Senin (22/6/2020).

Rumah sakit khusus untuk penanganan ibu hamil yang reaktif Corona ialah RS Ibu dan Anak Fatimah dan RS Ibu dan Anak Pertiwi. Nurdin berharap tidak ada lagi kasus ibu hamil reaktif Corona yang janinnya meninggal seperti yang dialami seorang ibu hamil Ervina Yana beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dua rumah sakit ini kita fokuskan untuk rumah sakit rujukan bagi ibu hamil yg reaktif supaya tidak lagi simpang siur berita," katanya.

Nurdin kemudian meluruskan peristiwa yang dialami Ervina beberapa waktu lalu. Nurdin menyebut Ervina memang sudah dinyatakan reaktif Corona di beberapa rumah sakit, namun tidak langsung dirujuk ke RS penanganan khusus Corona.

ADVERTISEMENT

"Karena beritanya bahwa gara-gara swab anaknya meninggal, (saat) menunggu swab. Saya bilang itu nggak bener, yang bersangkutan ini sebenarnya sudah rapid dimana-mana dan reaktif cuma mereka tidak transparan," jelasnya.

"Begitu juga pada saat mereka di RS. Di RS sebenarnya udah meninggal. Jadi diduga sehari sebelumnya telah meninggal. Hal-hal seperti ini sangat berbahaya kalau ini menjadi berita dan bias ke mana-mana," lanjutnya.

Cerita Ervina ini sebelumnya viral di media sosial. Aktivis perempuan di Kota Makassar, Alita Karen, menjabarkan kisah Ervina. Dia sempat mendampingi Ervina saat tengah dirawat di RS Ananda, Makassar, pada Rabu (16/6/) malam.

Ketika Ervina dirawat itu, Alita menanyakan soal BPJS. Menurut Erivina, kepada Alita, dia mengaku memiliki BPJS dan PBI (Penerima Bantuan Iuran). Dengan kepemilikan PBI itu, Ervina bisa mendapat penanganan di puskesmas.

Memang selama pemeriksaan kandungan Ervina melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas Paccerakang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Hanya, ketika mengalami kontraksi, Ervina langsung ke salah satu rumah sakit.

"Ternyata, menurut Ibu Ervina tiba-tiba dia kontraksi dan sakit perutnya, jadi dia ke Rumah Sakit Sentosa. Diperiksa di Sentosa, dia disarankan untuk ke RS Siti Khadijah atau ke RS Stella Maris karena Sentosa tidak punya peralatan yang lengkap, ini menurut penuturan Ibu Ervina," ujar Alita kepada detikcom, Rabu (17/6).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads