Sejumlah pasar di DKI Jakarta menjadi klaster penularan virus Corona (COVID-19) dan pedagang dari beberapa pasar sudah banyak yang terkonfirmasi positif. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui bahwa pengendalian wabah Corona di pasar sangatlah kompleks.
"Kita punya 153 pasar, kadang-kadang kalau berita 1 kasus, 1 hari rame gitu. Kita harus melihat keseluruhan dan secara umum terkendali. Tapi benar pasar itu salah satu yang paling kompleks pengendaliannya," kata Anies di kantor DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020).
Seperti diketahui, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan tes untuk melacak penyebaran virus Corona di 18 pasar di Jakarta. Dari total seribu lebih yang diperiksa, 137 orang dinyatakan positif dan paling banyak berada di pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita petakan dari kemarin pada saat PSBB transisi, kita masukin ke 18 pasar yang kita periksa ada 1.168 orang dan ternyata positif 137. Di pasar tersebut dan itu sudah dilakukan intervensi, evakuasi, untuk dilokalisir, diisolasi ke Wisma Atlet," ungkap Widyastuti saat rapat kerja dengan komisi E DPRD DKI, Kamis (18/6).
"Jadi yang paling tinggi (kasus positif), bapak/ibu sekalian, pasar induk Kramat Jati. Kenapa kami concern di pasar, tadi kami sampaikan bahwa Jakarta tidak mungkin sendirian," sambungnya.
Widyastuti menuturkan, banyak pedagang pasar dan juga pembeli berasal dari luar Jakarta. Dia menyebut interaksi paling intens terjadi di pasar.
"Pada saat turun ke pasar, pedagang pasar itu berasal dari berbagai daerah. Dari Bogor, Bekasi, Depok, bahkan ada yang dari Sukabumi berkumpul di situ. Yang belanja juga dari mana-mana termasuk juga warga kita. Di situlah terjadi interaksi yang intens," tutur Widyastuti.
(fas/elz)