2.500 Santri dari berbagai daerah mulai kembali ke Ponpes Lirboyo Kota Kediri. Sebelum mengikuti pembelajaran, mereka menjalani karantina di dalam pondok.
Bersama dengan Polres Kediri Kota, TNI- Kodim 0809 dan Satpol PP Kota Kediri, kedatangan santri diterapkan protokol kesehatan serta pemeriksaan surat keterangan sehat terhadap mereka untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Mulai dari pemeriksaan barang bawaan, penyemprotan disinfektan yang aman untuk tubuh, dan kendaraan angkutan santri. Dilanjutkan pemeriksaan kesehatan santri, hingga langsung menjalani karantina.
Berdasarkan pantauan detikcom di Ponpes Lirboyo Kediri, sejak pukul 07.00 WIB, para santri mulai masuk. Mereka akan mengikuti pembelajaran kembali setelah menikmati libur lebaran yang bersamaan dengan pandemi COVID-19.
Dalam tahap pertama pihak pesantren hanya menerima sebanyak 2.500 santri dari wilayah Kediri, Nganjuk, Jombang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek. Penerapan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan penggunaan masker menjadi hal utama dalam penerimaan kembali para santri.
Jubir sekaligus pengurus Ponpes Lirboyo Kediri, Oing Abdul Muid membenarkan hal itu. Bahkan mereka juga diwajibkan membawa surat sehat dan telah melakukan isolasi mandiri dari pihak puskesmas.
"Sementara ini pesantren hanya menerima sebanyak 2.500 santri dari wilayah Kediri, Nganjuk, Jombang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek. Penerapan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan penggunaan masker menjadi hal utama dalam penerimaan kembali para santri," jelas Gus Muid sapaan akrab Oing Abdul Muid. Sabtu (20/6/2020).
Setelah masuk ke dalam ponpes, jelas dia, para santri akan dikarantina selama 14 hari di dua gedung khusus. Rencananya pihak ponpes akan melakukan rapid test secara acak ke para santri.
Kegiatan santri saat karantina pun juga bertahap, sebagai proses adaptasi dan kebiasaan menjalankan protap kesehatan COVID-19 di Ponpes Lirboyo.
![]() |
"Selain karantina mandiri, santri juga akan menjalani rapid test. Kegiatan mengaji, dan pembelajaran juga berlangsung, namun belum optimal karena sebagai proses adaptasi saat karantina," imbuhnya.
Joko, salah seorang wali santri asal Kediri mengaku sempat khawatir saat anaknya yang berusia 7 tahun harus kembali mondok. Namun Joko merasa nyaman dan tenang saat melihat langsung jalannya proses penerimaan santri saat kembali ke Ponpes Lirboyo yang sangat ketat dan sesuai protokol kesehatan COVID-19.
"Sebenarnya khawatir, tapi karena kami yakin dengan pondok, ya akhirnya kita yakin dengan pondok," jelas Joko.
Meski telah masuk kembali ke pesantren namun proses kegiatan belajar mengajar baru dilakukan 1 bulan ke depan. Para santri juga akan menerapkan jaga sosial dan protokol kesehatan lainnya dalam aktivitas belajar mengajar.