Seorang pria asal Maluku Utara dipanggil dan diklarifikasi Polres Kepulauan Sula usai menulis lelucon Gus Dur soal '3 polisi jujur' di akun media sosialnya. Pria dengan inisial IS itu kemudian menjelaskan kronologi pemanggilannya.
"Oh kemarin, waktu itu dipanggil untuk klarifikasi. Saya bilang saya posting, saya kutip dari artikel yang saya dapat di google, kan bebas kan. Seperti itu aja," ujar IS saat dihubungi, Kamis (18/6/2020).
IS memposting lelucon Gus Dur itu pada Jumat (12/6) sekitar pukul 11.00 WITa. Dua jam berselang, dia dipanggil ke kantor polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Jumat tanggal 12 itu sekitar jam 11-an. Dipanggil polisi jam 2 setelah salat Jumat. Kalau ke kantor polisi siang sampai sore saya balik, malamnya saya ditelpon lagi sampai sekitar jam 12 (malam)," katanya.
Saat ditanya polisi, IS menjelaskan maksud dari postingannya itu. Kemudian IS meminta maaf kepada polisi.
"Diklarifikasi maksudnya dari postingan ini apa. Terus untuk apa, tujuanya apa? Responnya baik nggak ada masalah. Cuma saya harus minta maaf gitu di media," katanya.
"Iya minta maaf di media itu, depan media sudah selesai. Minta maafnya di hari Selasa (16/6) kemarin," ungkapnya.
Tonton juga video 'Pendeta Papua Percaya Ma'ruf Amin Bisa Atasi Konflik di Papua':
Soal kabar penangkapan IS sebelumnya ramai dibicarakan di media sosial. Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara, meluruskan isu itu. Polisi mengatakan tak ada penangkapan, IS hanya diklarifikasi.
"Bukan penangkapan, kita cuma klarifikasi aja apa motif dia, mens rea dia, gitu. Bukan ditangkap. Cuma klarifikasi aja," kata Kapolres Kepulauan Sula AKBP Muhammad Irvan saat dihubungi, Rabu (17/6/2020).
Irvan mengatakan pihaknya meminta klarifikasi terkait postingan soal lelucon Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur 'Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng'.
"Yang bersangkutan kita tanyakan mens reanya apa, apakah dia mau bilang di Polri tidak ada polisi jujur apa bagaimana, dia hanya mengutip saja, nggak ada maksud apa-apa, ya sudah kita balikin, dia intinya kalau polisi ada yang tersinggung dia katakan tidak ada maksud menghina organisasi Polri," ujarnya.
"Dia sudah minta maaf, kita maafkanlah," ujarnya.