Komisi III DPR Kritik Polres Sula yang Klarifikasi Pria Tulis Humor Gus Dur

Komisi III DPR Kritik Polres Sula yang Klarifikasi Pria Tulis Humor Gus Dur

Elza Astari Retaduari - detikNews
Kamis, 18 Jun 2020 12:20 WIB
Ketua Komisi III DPR RI, Herman Hery.
Herman Hery (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Seorang pria yang menulis canda Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) soal 3 polisi jujur diklarifikasi oleh Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara. Langkah Polres Sula itu dikritik pimpinan Komisi III DPR RI.

"Konstitusi sudah menegaskan bahwa kebebasan menyatakan pendapat merupakan hak masyarakat dijamin oleh negara, asal tidak melanggar hak asasi orang lain dan ketertiban umum," ungkap Ketua Komisi III Herman Herry kepada wartawan, Kamis (18/6/2020).

Menurut Herman, polisi seharusnya tak perlu melakukan klarifikasi terkait masalah ini. Pria yang dimintai klarifikasi itu menulis di dinding Facebook-nya soal lelucon Gus Dur 'Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, hal seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi, termasuk bila sang pengunggah sekadar dipanggil untuk klarifikasi. Sebab, posting-an tersebut hanya me-repost posting-an mantan presiden Gus Dur," ungkap Herman.

Politikus PDIP ini mengingatkan soal tugas dan tanggung jawab polisi kepada masyarakat. Seharusnya, kata Herman, saat ini polisi membantu masyarakat yang kesusahan akibat pandemi virus Corona.

ADVERTISEMENT

"Aparat kepolisian harus mencamkan betul salah satu tugas dan fungsi mereka sebagai pengayom serta pelindung masyarakat. Terlebih di saat seperti sekarang, sebaiknya energi petugas kepolisian digunakan untuk meringankan beban masyarakat akibat pandemi COVID-19," tegasnya.

Meski begitu, Herman menyatakan bersyukur karena masalah tersebut telah selesai dengan baik-baik. Ia berharap petugas kepolisian di masa mendatang bisa lebih bijaksana dan mengambil hikmah dari kejadian ini.

"Jangan sampai upaya dan kerja keras Polri untuk menjadi lembaga yang profesional jadi terganggu akibat hal seperti ini. Saya meminta kepada jajaran Kepolisian Maluku Utara untuk mengklarifikasi kejadian ini ke publik secara jelas agar tidak membuat polemik lebih jauh," tambah Herman.

Sebelumnya diberitakan, isu 'penangkapan' seorang pria yang mem-posting lelucon 3 polisi jujur di Maluku Utara menjadi perbincangan di media sosial. Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara, meluruskan isu itu, tak ada penangkapan, si pria hanya dimintai klarifikasi.

"Yang bersangkutan kita tanyakan mens rea-nya apa, apakah dia mau bilang di Polri tidak ada polisi jujur apa bagaimana, dia hanya mengutip saja, nggak ada maksud apa-apa, ya sudah kita balikin, dia intinya kalau polisi ada yang tersinggung dia katakan tidak ada maksud menghina organisasi Polri. Dia sudah minta maaf, kita maafkanlah," kata Kapolres Kepulauan Sula AKBP Muhammad Irvan saat dihubungi, Rabu (17/6).

Pria tersebut sudah diklarifikasi dan dipulangkan pada Selasa (16/6). Irvan menjelaskan Gus Dur mengeluarkan kutipan atau lelucon itu agar Polri lebih baik lagi.

"Kalau Gus Dur itu kan menyampaikan itu sebagai cambuk organisasi Polri agar lebih menyontoh ke Pak Hoegeng. Seperti agar Polri seperti Pak Hoegeng semua. Itu Gus Dur. Kalau dia niatnya apa, itu yang mau kita klarifikasi kemarin. Katanya nggak ada niat apa-apa, hanya ngutip aja," tuturnya.

(elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads