Risalah Para Pembelot Berujung Runtuhnya Kantor Penghubung Antar-Korea

Round-Up

Risalah Para Pembelot Berujung Runtuhnya Kantor Penghubung Antar-Korea

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 18 Jun 2020 05:43 WIB
This combination of photos provided by the North Korean government shows the explosion of an inter-Korean liaison office building in Kaesong, North Korea, Tuesday, June 16, 2020. South Korea says that North Korea has exploded the inter-Korean liaison office building just north of the tense Korean border. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Foto: Momen kantor penghubung Korut-Korsel diledakkan (AP Photo)
Pyongyang -

Kantor penghubung Korea Utara dan Korea Selatan hancur usai kedua negara bersitegang. Semua berawal dari risalah anti-Pyongyang yang disebarkan oleh para pembelot.

Korut pun mengancam akan meningkatkan jumlah pasukan militernya di Zona Demiliterisasi Korea Selatan-Korea Utara. Ancaman ini muncul usai Korut meledakkan kantor penghubung antar Korea yang memicu kecaman dari Korsel.

Seperti dilansir dari AFP, Rabu (17/6/2020) dalam serangkaian pengaduan tentang Korsel, Korut yang bersenjata nuklir menolak tawaran dari Presiden Korsel Moon Jae-in untuk mengirim utusan guna mengadakan pembicaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan dari KNCA, saudari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong menyebut rencana pembicaraan itu sebagai "proposal yang tidak bijaksana dan seram".

Korsel membalasnya dengan kutukan keras yang tidak biasa dan menyebut ucapannya "tidak masuk akal" dan "sangat kasar".

ADVERTISEMENT

"Kami mengingatkan bahwa kami tidak akan lagi mentolerir tindakan dan kata-kata Korea Utara yang tidak masuk akal," kata juru bicara Gedung Biru Yoon Do-han menanggapi hal itu.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan ancaman Korea Utara akan melanggar beberapa perjanjian antar-Korea.

"Korea Utara pasti akan membayar jika tindakan itu diambil," katanya dalam sebuah pernyataan.

Simak video 'Simbol Politik Korut-Korsel Kini Rata dengan Tanah':

Dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi KCNA, seorang juru bicara militer Korut mengatakan akan mengerahkan unit tingkat resimen ke kawasan wisata Gunung Kumgang dan kompleks Kaesong.

Kedua zona itu adalah lokasi proyek bersama antar-Korea yang telah lama ditutup: wisatawan Korsel mengunjungi Gunung Kumgang yang indah, sampai seorang tentara Korea Utara pada 2008 menembak mati seorang wanita yang menyimpang dari jalan.

Di kompleks Kaesong - tempat kantor penghubung yang dibom pada Selasa (16/6) lalu - perusahaan Korsel mempekerjakan pekerja Korut, membayar Pyongyang untuk tenaga kerja mereka dalam pengaturan yang menguntungkan bagi pihak berwenang.

Juru bicara militer Korut juga mengatakan pos-pos penjagaan yang telah ditarik dari Zona Demiliterisasi berdasarkan perjanjian antar-Korea 2018 akan dibangun kembali untuk "memperkuat penjaga di garis depan".

Latihan militer di daerah perbatasan akan dilanjutkan, tambahnya, dan akan mempersiapkan pengiriman selebaran ke Selatan.

Pembongkaran kantor penghubung di Kawasan Industri Kaesong, tepat di seberang perbatasan di wilayah utara. Pembongkaran ini terjadi setelah Korut dengan keras mengutuk Korsel atas risalah berbentuk selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh pembelot ke Korut. Isinya, tentang catatan pelanggaran HAM di Korut.

Kegiatan di kantor itu telah ditangguhkan selama berbulan-bulan karena pandemi Corona. Hubungan antara negara-negara tetangga terhenti sejak jatuhnya pertemuan puncak tahun lalu antara Korut yang bersenjata nuklir dan AS di Hanoi atas bantuan sanksi dan apa yang Pyongyang akan rela berikan sebagai balasannya.

Para pengamat mengatakan Korut sekarang mungkin berusaha untuk membuat krisis untuk meningkatkan tekanan pada Korsel untuk mengekstraksi konsesi.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads