Korut atau Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar Korea pada Selasa, 16 Juni 2020. Kantor ini terletak di Kaesong yang merupakan wilayah perbatasan antar dua negara tersebut.
"Korea Utara meledakkan Kantor Penghubung Kaesong pada pukul 14.49," kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani hubungan antar Korea dikutip dari AFP. Kantor penghubung berdiri sekitar dua tahun lalu sebagai bagian dari usaha penyatuan Korea.
Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan bisa dikatakan naik turun seiring konflik yang masih terus berlangsung. Sebelum Korut meledakkan kantor penghubung, ada beberapa konflik yang disebabkan hubungan kedua negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kondisi hubungan Korea Utara dan Korea Selatan:
1. Kampanye anti Kim Jong Un
Dikutip dari New York Times, sempat beredar kampanye anti Kim Jong Un sebelum meledaknya kantor penghubung Korut dan Korsel. Kampanye ini menggunakan balon udara yang melayang di wilayah perbatasan yang dijaga ketat.
Balon udara tersebut kemudian menyebarkan selebaran yang menyebut pimpinan Korea Utara sebagai setan. Kim disebut akan menemui akhir seperti Saddam Hussein atau Muammar Khadafi. Kampanye tersebut direspon buruk Korut dan Korsel.
2. Korea Utara ancam batalkan pakta keamanan
Korea Utara mengancam bakal mengakhiri perjanjian militer 2018, jika Korea Selatan gagal menghentikan kampanye anti Pyongyang. Peringatan itu dilayangkan saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, yang juga menjabat kepala staf kepresidenan.
Kim Yo Jong menilai pakta pertahanan yang disepakati pada 2018 itu "tidak lagi berharga." Korut bisa menutup kantor perwakilan di selatan dan menghentikan kegiatan di kompleks industri milik kedua negara di kota Kaesong.
3. Ancaman tutup kantor penghubung
Korea Utara juga mengancam akan menutup kantor penghubung dengan Korea Selatan usai para pejabat melihat selebaran anti-Pyongyang. Dikutip dari AFP, peringatan ini adalah yang kedua.
Ancaman tersebut mungkin adalah pembalasan atas kegagalan Korsel dalam menghentikan pembelot Korut. Pembelot itulah yang kemudian menjatuhkan informasi dari balon udara berisi kritik terhadap catatan HAM dan ambisi nuklir Korut.
4. Geger adu tembak Korut Vs Korsel
Dikutip dari AFP pada Minggu 3 Mei 2020, militer Korea Utara meletuskan tembakan ke arah zona perbatasan dengan Korea Selatan. Adu senjata terjadi sehari setelah kemunculan Kim Jong Un di depan publik.
"Militer kami merespons dengan dua serangan tembakan dan pengumuman peringatan sesuai dengan manual kami," kata Kepala Staf Gabungan Korsel Seoul.
Baca juga: Korsel Minta Korut Jangan Perburuk Situasi |
5. Korea Utara meluncurkan rudal balistik
Dikutip dari AFP pada 29 Maret 2020, Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya. Hal itu merupakan peluncuran rudal keempat yang dilakukan Korut ketika dunia tengah memerangi pandemi COVID-19.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan Korut menembakkan dua proyektil itu, yang diduga sebagai rudal balistik, dari kota pelabuhan Wonsan ke Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur. Tindakan Korea Utara dinilai tidak pantas di tengah wabah yang melanda dunia.
(row/erd)