Gugus Tugas Minta Pemda-Pedagang Pasar Kerja Sama Agar Tes Corona Tak Ditolak

Gugus Tugas Minta Pemda-Pedagang Pasar Kerja Sama Agar Tes Corona Tak Ditolak

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 17:07 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mendampingi Presiden Jokowi di kantornya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyoroti penolakan rapid test yang digelar untuk para pedagang di pasar. Doni menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan pengelola agar pasar tak menjadi klaster baru penyebaran virus Corona.

"Menyangkut pasar-pasar yang sudah menjadi klaster. Kami memang perlu kerjasama dengan pengelola pasar, kami sudah ingatkan kepala daerah sebelum melakukan kegiatan-kegiatan pemeriksaan atau permintaan rapid test kepada para pedagang di pasar, perlu ada koordinasi," kata Doni dalam rapat virtual dengan Komisi X DPR, Rabu (17/6/2020).

Doni menekankan pentingnya koordinasi dengan tokoh di pasar yang dimaksud agar para pedagang bersedia mengikuti rapid test. Jika ada penolakan, menurut Doni, hal itu justru akan merugikan para pedagang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama, dengan kepala pasar; yang kedua, dengan tokoh-tokoh yang ada di pasar tersebut, sehingga masyarakat itu betul-betul mau mengikuti program (rapid test). Karena kalau mereka itu tidak mengikuti, lantas mengusir petugas kesehatan, justru merugikan. Inilah koordinasi yang terjadi masih belum bagus,"ujar Doni.

Doni berharap para pedagang pasar mendapatkan informasi yang baik tentang kegiatan yang akan dilakukan petugas kesehatan. Kepala BNPB itu menilai koordinasi penting dilakukan agar tak terjadi hal-hal negatif saat kegiatan dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Kami akan kembali mengingatkan bahwa, sebelum memulai kegiatan apa pun juga, diperlukan koordinasi, dibutuhkan komunikasi, paling tidak dengan para pimpinannya. Setelah itu, diharapkan kegiatan yang akan dilakukan terinformasi dengan baik kepada masyarakat, terutama para pedagang, sehingga kita bisa hindari ekses negatif yang terjadi ketika petugas datang ke pasar," ujarnya.

Seperti diketahui, penolakan pedagang untuk rapid test sempat terjadi di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor. Aksi puluhan pedagang yang menolak rapid test itu juga sempat viral di media sosial.

"Iya betul, seperti itu kenyataan dan realitasnya. (Pedagang menolak dilakukan tes masif) karena beritanya (pasien positif COVID-19 di Pasar Cileungsi) rancu, (dari) segi positif dan negatifnya," kata anggota staf Humas dan Keamanan Pasar Raya Cileungsi PD Tohaga, Ujang Rasmadi, ketika dihubungi, Kamis (11/6).

Bupati Bogor Ade Yasin menyebut penolakan ini terjadi karena miskomunikasi. Ade menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sebelumnya melakukan rapid dan swab test terhadap pedagang Pasar Cileungsi, yang setelah beberapa hari didapat hasil 33 kasus positif COVID-19 dari klaster Pasar Cileungsi.

Ade menambahkan pedagang khawatir bila dilakukan rapid dan swab test kembali, Pasar Cileungsi akan menjadi sepi pengunjung. Setelah dilakukan musyawarah, terjadi kesepakatan bahwa para pedagang di pasar tersebut bersedia melakukan rapid test kedua.

Para pedagang tak lagi menolak kedatangan tim medis yang akan melakukan rapid test. Ketika tim medis datang, beberapa pedagang langsung menyambut. Karangan bunga pun diambil dan dikalungkan di leher petugas medis.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads