Jakarta -
Buntut dari pedagang di Pasar Cileungsi yang terpapar Corona membuat dinamika di lingkungan pasar. Pedagang sempat menolak kedatangan tim medis, tapi kemudian disambut baik dengan kalungan bunga.
Puluhan pedagang Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, sempat menolak kedatangan tim medis untuk dilakukan tes masif terkait virus Corona (COVID-19) pada Rabu (10/6). Aksi pengusiran tim medis oleh puluhan pedagang di pasar itu juga viral di media sosial.
"Iya betul, seperti itu kenyataan dan realitasnya. (Pedagang menolak dilakukan tes masif) karena beritanya (pasien positif COVID-19 di Pasar Cileungsi) rancu, (dari) segi positif dan negatifnya," kata anggota staf Humas dan Keamanan Pasar Raya Cileungsi PD Tohaga, Ujang Rasmadi, ketika dihubungi, Kamis (11/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Bogor Ade Yasin menyebut penolakan ini terjadi karena miskomunikasi. Ade menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sebelumnya melakukan rapid dan swab test pertama terhadap pedagang Pasar Cileungsi.
"Sebanyak 26 (positif COVID-19 dari klaster Pasar Cileungsi) itu termasuk keluarganya (pedagang). Jadi kami juga perlu melakukan rapid test ulang. Khawatir penyebarannya semakin masif. Tetapi ternyata mereka (pedagang) tidak siap, dan melakukan penolakan. Dan ini bagi kita, ya ini sebuah, apa ya namanya ya, sebuah hal yang biasa sebetulnya akibat miskomunikasi dan ketidakmengertian sebagian pedagang," kata Ade Yasin dalam keterangannya, Kamis (11/6).
Tiga hari kemudian, pada Minggu (14/6) Ade mengatakan jumlah kasus positif dari klaster Pasar Cileungsi menjadi 32 kasus. Lalu, sebanyak 4 orang telah sembuh dan ada 2 pasien dari klaster Pasar Cileungsi yang telah meninggal dunia.
"Total kasus Pasar Cileungsi sebanyak 32 Kasus," kata Ade Yasin, dalam keterangannya, Minggu (14/6).
Pada Senin (15/6), ada penambahan 1 kasus positif COVID-19 dari klaster Pasar Cileungsi. Diketahui pasien tersebut seorang perempuan berusia 27 tahun. Bila dijumlah secara keseluruhan, sudah ada 33 kasus positif COVID-19 dari klaster Pasar Cileungsi.
Ade menambahkan pedagang khawatir bila dilakukan rapid dan swab test kembali, Pasar Cileungsi akan menjadi sepi pengunjung. Setelah dilakukan musyawarah, terjadi kesepakatan bahwa para pedagang di pasar tersebut bersedia melakukan rapid test kedua hari ini. Para pedagang pun memberi kalungan bunga ke tenaga medis yang datang.
Petugas medis datang ke Pasar Cileungsi sekitar pukul 09.15 WIB, Selasa (16/6/2020). Para pedagang sudah menunggu kedatangan tim medis.
Ketika tim medis datang, beberapa pedagang langsung menyambut. Karangan bunga pun diambil dan dikalungkan di leher petugas medis.
Petugas medis menerima karangan bunga yang diberikan pedagang. Saat bunga ini dikalungkan, para pedagang langsung bertepuk tangan. Usai menerima bunga, tim medis langsung pergi ke lantai dua tempat pelaksanaan tes masif dilakukan.
"Karangan bunga ini dalam rangka menyambut baik dalam kegiatan rapid (test) ini. Jadi mereka dengan senang hati bahwa Pasar Tohaga Cileungsi ini dilakukan rapid test, gitu," kata Camat Cileungsi Zaenal Ashari.
Zaenal mengatakan pelaksanaan rapid test ini dilakukan dari pukul 09.00 WIB sampai selesai. Sebanyak 300 alat rapid test disediakan.
"Berdasarkan informasi disediakan 300. Tim gugus tugas provinsi menyiapkan juga bilamana kurang, siap untuk menambah alat untuk rapid," lanjutnya.
Dia menambahkan pedagang Pasar Cileungsi yang ditemukan reaktif dari hasil rapid test akan diminta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Setelah itu, pedagang yang reaktif juga akan langsung dilakukan swab test.
"Reaktif itu belum dinyatakan positif atau negatif. Itu baru indikasi. Baru nanti hasil swab (test) menunggu paling lama 12 hari. Tapi bisa lebih cepat," kata Zaenal.
Terpantau, pelaksanaan rapid test masih dilakukan. Tak ada penolakan dari pedagang Pasar Cileungsi.
Disediakan kursi untuk para pedagang. Kursi penuh diisi pedagang yang menunggu untuk dilaksanakan rapid test. Identitas pedagang yang melakukan rapid test dicatat petugas medis. Setelah itu, pedagang melakukan rapid test dengan alat yang disediakan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini