Video dan foto ribuan pesepeda memadati Alun-alun Kota Mojokerto di tengah wabah virus Corona, menjadi viral di medsos. Kerumunan para goweser yang mengabaikan protokol kesehatan ini diwarnai keributan sejumlah pemuda.
Foto kerumunan pesepeda di Alun-alun Kota Mojokerto diunggah akun Kiki Ayu Devitha ke salah satu grup Facebook pada Sabtu (13/6) pukul 21.35 WIB. Sampai siang ini, postingan tersebut disukai 12.201 kali dan menuai 1.726 komentar netizen.
"Mojokerto iya kah New normal nyarii sehattt !! Semoga korona nya tidur pulass dan tidak tau ini!!," tulis Kiki Ayu Devitha dalam postingan foto tersebut seperti dikutip detikcom, Minggu (14/6/2020).
Foto kerumunan goweser di tengah wabah COVID-19 tentu saja menjadi pro dan kontra di kalangan warganet. Banyak yang setuju karena membuat hidup lebih sehat. Tak sedikit pula yang menyayangkan lantaran mengabaikan protokol kesehatan dan dinilai mengganggu pengguna jalan lainnya.
"Yah siap siap deh para nakes kudu kerja ekstra. Kapan kelar corona kalau manusianya pada modelan gini," tulis akun Fachrel Edythia di kolom komentar.
"MOKER. semua sehat. Korona amblas," komentar akun Go Bang.
Postingan yang viral berikutnya yakni video unggahan akun Facebook Rey Jonathan pada Sabtu (13/6) pukul 22.32 WIB. Video berdurasi 26 detik ini merekam keributan sejumlah pemuda di tengah para goweser yang melintas di sisi barat Alun-alun Kota Mojokerto.
Nampak dua pemuda mengendarai sepeda motor Honda Megapro melintas di antara para pesepeda. Pengemudi yang mengenakan helm full face memainkan gas motor sehingga knalpot brong menimbulkan kebisingan.
Sontak ulah biker tersebut memantik emosi gerombolan pemuda yang nongkrong di tepi jalan. Mereka memukul kedua pemuda tersebut. Selanjutnya terjadi aksi kejar-kejaran lantaran kedua biker kabur.
Tonton juga video 'Rombongan Pesepeda Masuk Resto di Semarang':
Sampai siang ini, video tersebut disukai 4.267 kali dan mendapatkan 825 komentar dari warganet. Para netizen mencibir ulah para pemuda yang gemar dengan kekerasan tersebut.
"Corona durung mari lakok mlah tawuran (Corona belum selesai kok malah tawuran). Sementara alun alun moxer tutup aja pak biar gk dijadikn tmpat ngumpul," komentar akun Lina Aurel.
"Seng tawuran Kuwi ndeso Ra tau spdan Nang kota ,ngisin2i wg Mojokerto ae (yang tawuran itu udik ga pernah bersepeda ke kota, membuat malu orang Mojokerto saja," tulis akun Wati Shi Beng.
Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Dodik Murtono membenarkan kerumunan ribuan pesepeda itu terjadi di alun-alun pada Sabtu (13/6) malam. Saking banyaknya massa, dia menggambarkan suasana malam Minggu kemarin seperti perayaan tahun baru.
"Kalau dihitung ribuan orang, seperti tahun baru. Belum yang di dalam alun-alun. Banyak anak muda dan anak kecil usia SMP dan SD Banyak komunitas pesepeda dari luar kota, seperti dari Ngoro, Jombang, Jetis, Trowulan, mereka berkelompok," terangnya.
![]() |
Kerumunan di tengah pandemi Corona itu, lanjut Dodik, langsung dibubarkan. Bersama Polres Mojokerto Kota, pihaknya meminta para goweser kembali ke rumah masing-masing. Selanjutnya akses ke Alun-alun Kota Mojokerto ditutup total.
"Kemarin pasien positif Corona bertambah 3 orang, jadi 39 positif COVID-19. Warga mungkin ada perasaan jenuh di rumah saja. Yang jelas sampai saat ini Kota Mojokerto belum memungkinkan diizinkan kerumunan," tegasnya.
Ia juga membenarkan kerumunan pesepeda kemarin malam diwarnai keributan antar pemuda. Namun, pihaknya tidak sempat menangani keributan tersebut lantaran dibuat repot oleh ribuan goweser yang berkerumun di alun-alun.
"Kami melihat secara umum intinya karena adanya kerumunan. Mudah memunculkan gesekan. Antisipasinya kami alihkan arus. Sehingga Minggu pagi ini tidak terjadi kerumunan," tandasnya.