Ini Alasan Seorang Seniman di Surabaya Tantang Hirup Mulut Pasien COVID-19

Ini Alasan Seorang Seniman di Surabaya Tantang Hirup Mulut Pasien COVID-19

Faiq Azmi - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 16:54 WIB
Taufik Monyong
Taufik Monyong (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya - Seniman Surabaya Taufik Monyong mengakui adanya video viral dirinya tentang COVID-19. Apa alasan pria bernama asli Taufik itu tersebut membuat video tersebut?

"Saya membuat itu dalam rangka hari lahir Soekarno," ujar Monyong kepada detikcom, Rabu (110/6/2020).

Monyong mengatakan sebagai warga negara Indonesia, ia akan melakukan hal yang terbaik untuk negara ini. Pria yang juga Ketua Dewan Kesenian Jatim ini membuat video tersebut karena cintanya pada Indonesia.

"Semata-mata saya cinta negara ini, saya cinta dan membela pancasila," kata Monyong.

Monyong percaya bahwa COVID-19 tak ada lagi di Surabaya dan Jatim. Dan ia ingin menyampaikan itu di video yang dibuatnya.

"Saya akan buktikan kalau COVID-19 sudah tidak ada," tandas Monyong.

Sebelumnya video Taufik Monyong viral di medsos dan aplikasi percakapan. Video berdurasi 4 menit 55 detik itu berisi ucapan Monyong yang menantang diri untuk menghirup mulut pasien positif COVID-19. Hal ini untuk membuktikan jika sudah tak ada lagi kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya di Jatim dan Surabaya.

Monyong menyebut jika usai dirinya menghirup mulut pasien COVID-19 dan tidak meninggal dunia, berarti sudah tak ada lagi kasus COVID-19.

"Saya Taufik Hidayat atau Cak Monyong tanggung jawab kalau memang masih ada yang terpapar 200, 2.000 saya bertanggung jawab. Saya akan mencoba apakah orang tersebut COVID-19 atau tidak, saya akan datang, datang ke rumah sakit kalau diperintah oleh pemerintah untuk saya sedot COVID-19-nya, Kalau saya tidak mati, berarti sudah tidak ada Corona," ucap Monyong.

Penjelasan Pemerintah soal Kenaikan Drastis Kasus Corona Hari Ini:

(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.