DPRD Surabaya Nilai Rapid Test Massal Percepat Penanganan COVID-19

DPRD Surabaya Nilai Rapid Test Massal Percepat Penanganan COVID-19

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 09 Jun 2020 17:43 WIB
DPRD Surabaya mengapresiasi Badan Intelijen Negara (BIN) yang terus melakukan rapid test dan tes swab massal di Kota Pahlawan. BIN berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono rapid test di Surabaya Barat/Foto: Istimewa
Surabaya -

DPRD Surabaya mengapresiasi Badan Intelijen Negara (BIN) yang terus melakukan rapid test dan tes swab massal di Kota Pahlawan. BIN berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya.

Menurut Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, tes massal tersebut sangat tepat untuk memutus mata rantai penularan virus Corona. "Gotong royong antara BIN dan Pemkot Surabaya adalah langkah efektif dalam memitigasi penyebaran COVID-19. Ini langkah tepat. Kami di DPRD Surabaya berterima kasih atas gerak cepat BIN bersama Pemkot. Kerja sama itu tentu akan mempercepat penanganan COVID-19 di Surabaya," kata Adi, Selasa (9/6/2020).

Apresiasi itu Adi sampaikan ketika melihat pelaksanaan rapid dan swab test di Kecamatan Lakarsantri. Acara tersebut juga dihadiri Kepala BIN Daerah Jatim, Brigjen TNI Mochamad Syafei Kasno.


Kolaborasi BIN dan Pemkot Surabaya dalam menggelar rapid dan swab test massal dan gratis, telah digeber dalam 12 hari terakhir. BIN mengerahkan dua unit mobil laboratorium PCR untuk test swab.

Di Surabaya, BIN dan pemkot telah menggelar kegiatan tersebut di 16 titik. Kegiatan serupa bakal digeber hingga 15 Juni mendatang. Hampir 15.000 warga Surabaya telah dites melalui program ini.

"Kunci penanganan COVID-19 adalah tes masif, tracing dengan cepat, dan treatment yang tepat. Kolaborasi BIN dan Pemkot Surabaya tentu dalam rangka menjalankan langkah-langkah tersebut," lanjut Adi.


"Dengan tes yang masif, kita bisa mendeteksi secara lebih dini. Jika ada yang positif, tentu dilakukan langkah lanjutan sesuai protokol kesehatan. Yaitu tracing kontak erat dan segera diisolasi dengan treatment yang tepat untuk memulihkan pasien," imbuh Adi.

Adi optimis, dengan langkah gotong royong BIN dan Pemkot Surabaya, upaya memisahkan 'air dan minyak' bisa dioptimalkan. "Jadi pencegahan penyebaran ini kan kita harus mengetahui, mana yang positif dan mana yang tidak. Minyak dipisahkan dengan air istilahnya. Biar tidak bercampur dan tidak menulari," ujar Awi.

"Jika tidak berani tes masif, ya tidak tahu jumlah yang positif. Upaya Pemkot Surabaya dan BIN melakukan tes masif ini langkah tepat. Kalau mau jumlah pasien rendah, ya tidak usah dites masif, tapi itu sangat berisiko bagi masyarakat. Justru Pemkot Surabaya yang berani ambil risiko melakukan tes masif agar bisa segera dilakukan tracing dan treatment secara tepat," imbuh Adi.


Adi juga mengapresiasi manajemen pelaksanaan rapid test BIN dan Pemkot Surabaya yang baik dan mematuhi protokol kesehatan. Antrean berlangsung tertib, menjaga jarak, tidak ada kerumunan. Fasilitas cuci tangan hingga pemeriksaan suhu tubuh tersedia representatif.

"Hari ini saya melihat sendiri di Lakarsantri ini, situasinya baik, tidak berkerumun. Pengaturan alur kedatangan sampai kepulangan warga seusai ikut tes cukup baik," pungkas Adi.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.