Minggu (7/6) sekitar pukul 18.00-20.00 WIB, ratusan Ojol berkumpul di tempat parkir depan ruang jenazah RSU dr Soetomo. Mereka ingin menjemput jenazah rekannya yang diduga tertahan.
Jenazah yang tertahan tersebut merupakan wanita berinisial DAW (39), yang juga seorang driver Ojol. Jasad DAW tidak diizinkan dibawa pulang keluarga duka karena berstatus PDP Corona. Kabar tersebut membuat ratusan Ojol perlahan berdatangan sebagai bentuk solidaritas.
Suasana pun sempat memanas di RSU Soetomo. Namun beberapa jam berselang, jenazah bisa dibawa pulang. Ratusan Ojol mengiringi kepulangan jenazah DAW dan memakamkannya tanpa protap COVID-19.
Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur, Daniel Lukas Rorong menyampaikan permintaan maaf ke pihak rumah sakit, atas kehadiran ratusan Ojol malam tadi.
"Saya juga minta maaf kalau pun ada sempat terjadi situasi memanas, tapi akhirnya happy ending bisa dimakamkan secara umum," kata Daniel saat dihubungi detikcom, Senin (8/6/2020).
Tonton video 'Fitur GoRide dan GrabBike Tak Muncul di Zona Merah Covid-19':
Daniel menyampaikan, intinya PDOI tidak menyalahkan pihak RSU Soetomo. Justru dia mewakili para Ojol berterima kasih karena sudah membantu merawat almarhum.
"Kita juga malah berterima kasih kepada pihak rumah sakit yang sudah membantu merawat almarhumah selama di RSU Soetomo. Kita juga memahami protokol selama masa pandemi seperti ini," jelasnya.
Dia juga memaklumi rumah sakit, jika harus ada berbagai rangkaian tes kepada pasien yang dirawat. Terlebih saat pandemi COVID-19, di mana terdapat protokol kesehatan yang harus diterapkan.
"Kalau pun ada kesalahpahaman dan sempat ada kericuhan yang sempat memanas ya wajar. Karena kondisinya banyak Ojol yang solidaritas," pungkasnya.