Besok, 2 Pasar Krempyeng Pakis Surabaya akan Terapkan Physical Distancing

Besok, 2 Pasar Krempyeng Pakis Surabaya akan Terapkan Physical Distancing

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 08 Jun 2020 16:30 WIB
Pasar Krempyeng di Surabaya Akan Terapkan Physical Distancing
Physical distancing diterpakan di pasar krempyeng atau pasra tumpah (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Pemkot Surabaya terus berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Untuk menggeliatkan perekonomian, salah satunya melakukan penataan pasar krempyeng atau pasar tumpah agar tetap menjaga jarak atau physical distancing.

Salah satu yang pasar yang akan menerapkan yakni pedagang di Kawasan Pulo Wonokromo dan Jalan Padmosusastro depan lapangan Thor. Kedua kawasan tersebut menjadi kawasan ramai sebelum adanya pandemi Corona di Surabaya.

Camat Wonokrono Tomi Ardianto saat dikonfirmasi membenarkan dua kawasan pasar krempyeng itu akan ditata jarakanya untuk memutus mata rantai pandemi Corona di Surabaya.

"Minggu (7/6) kemarin kita menindaklanjuti perintah Satpol PP Kota. Sebab ada beberapa pasar krempyeng atau pasar tradisional diminta untuk menerapakan physical distancing dalam rangka PSBB," kata Tomi saat dihubungi detikcom, Senin (8/6/2020).

Tomi menjelaskan pasar-pasar yang menerapakan physical distancing di bawah kendali PD Pasar Surya dan Bidang Perekonomian Pemkot Surabaya. Sedangkan yang mengatur dan menata physical distancing, Satpol PP Kota Surabaya dan pihak kecamatan masing-masing.

"Kita itu ada dua pasar yaitu Pasar Pulo Wonokromo dan pasar di belakang lapangan Thor, merupakan tumpahan dari Pasar Pakis," ungkap Tomi.

Dia menambahkan, sebelum menerapkan physical distancing kepada pedagang di dua pasar, pihaknya terlebih dulu mengumpulkan para pedangang untuk menyamakan persepsi dengan semua unsur yang menaungi. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Kalau di Pulo Wonokromo ada sekitar 70 pedagang dan kalau di Pakis hasil pendataan ada 170-an oran, itu estimasinya dan mayoritas orang Surabaya semua," ungkap Tomi.

Secara teknis, untuk penerapan physical distancing di Pasar Pulo Wonokromo, lebar jalan hanya 3 meter. Pihaknya bersama Satpol PP Kota Surabaya dan Dishub menyepakati penerapan jaga jarak dilakukan di bahu jalan.

"Alternatifnya menempati bahu jalan. Kita buatkan garis kotak-kotak. Mereka patuh dan secara displin menempati itu," ungkapnya.

Sedangkan di pasar krempyeng Jalan Padmosusatro akan ditempatkan di badan jalan atau di tengah jalan. Dengan posisi pedagang saling membelakangi.

Pasar Krempyeng di Surabaya Akan Terapkan Physical DistancingPasar Krempyeng Surabaya Akan Terapkan Physical Distancing/ Foto: Istimewa

"Itu untuk memecah kerumunan. Pembeli bisa berada di sisi kanan dan kiri jalan," lanjut Tomi.

Sementara penerapan physical distancing kedua pasar krempyeng tersebut akan dilakukan dengan pembatasan waktu dan juga dijaga oleh petugas.

"Kesepakatannya mereka mulai bejualan mulai jam 5 pagi hingga jam 8 pagi. Terus jalan kita tutup. Jadi tidak ada kendaraan yang lewat. Nah di atas jam 8 pagi, pasar sudah selesai, jalan kita fungsikan kembali untuk lalu lintas," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.