Ratusan Warga di Kediri Unjuk Rasa Tolak Rapid Test

Ratusan Warga di Kediri Unjuk Rasa Tolak Rapid Test

Andhika Dwi - detikNews
Senin, 08 Jun 2020 15:05 WIB
Sekitar 300 warga Kabupaten Kediri unjuk rasa menolak rencana rapid test massal. Mereka mengaku sehat dan telah menjalani isolasi mandiri.
Warga bergotong royong membongkar portal jalan/Foto: Andhika Dwi
Kediri -

Sekitar 300 warga Kabupaten Kediri unjuk rasa menolak rencana rapid test massal. Mereka mengaku sehat dan telah menjalani isolasi mandiri.

Mereka merupakan warga Desa Kedak, Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Tidak hanya menolak rapid test, mereka juga ingin membuka portal jalan desa. Setelah menjalani isolasi mandiri selama 2 pekan karena ada warga yang positif Corona, warga berharap aktivitas kembali normal.

Warga enggan menjalani rapid test karena takut harus menjalani karantina jika hasilnya reaktif. Mereka juga mengaku dalam kondisi sehat setelah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.


Perwakilan warga Kedak, Abidin menyampaikan, warga yang menolak rapid test sekitar 300 orang. Menurutnya, rencana rapid test membuat warga terutama yang sudah berusia lanjut tidak bisa tidur nyenyak.

"Kami semua warga menolak adanya rapid, orang tua mendengar akan ada rapid sudah tidak bisa tidur nyenyak. Kami semua sehat, yang sakit positif COVID-19 sudah diisolasi di gedung sekolah," jelas Abidin di lokasi unjuk rasa, Senin (8/6/2020).

"Dan kami juga ingin agar portal dibuka. Kami sudah isolasi mandiri 2 minggu dan sehat. Portal dibuka agar bisa beraktivitas normal," imbuhnya.

Tonton juga video 'Satgas Covid-19 di Mamuju Dianiaya Saat Akan Rapid Test Warga':



Dalam unjuk rasa tersebut, warga berteriak menyuarakan penolakan rencana rapid test. Namun akhirnya mereka memilih berdiskusi dengan Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, Kapolsek Semen AKP Siswandi, Danramil berikut pihak Kecamatan Semen.

"Ini tadi setelah ada diskusi dan ngobrol bersama dengan camat, kapolsek, danramil, warga maupun saya, akhirnya disepakati portal akan dibuka. Namun ada pos penjagaan dari pihak warga, polsek dan koramil serta kecamatan dan desa. Selain itu, rapid test akan tetap dilakukan kepada mereka yang memiliki keluhan sakit atau tidak dalam kondisi sehat," ujar AKBP Miko, Senin (8/6/2020).

"Alhamdulillah ini hanya salah paham saja. Semuanya bisa menahan diri dan saling mengingatkan serta menjaga pola hidup sehat di masa pandemi Corona ini," imbuhnya.


Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, portal akhirnya dibuka secara gotong royong. Mereka kini menunggu jadwal rapid test.

Sebelumnya, sekitar 300 warga Desa Kedak menjalani isolasi mandiri, setelah ada 20 orang lebih terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka terpapar Corona dari klaster pabrik rokok di Tulungagung. Mereka menjalani karantina di gedung SD Kedak 2.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.