Soal Salat Jumat 2 Gelombang, Muhammadiyah DIY Tunggu Aturan dari PP

Soal Salat Jumat 2 Gelombang, Muhammadiyah DIY Tunggu Aturan dari PP

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 03 Jun 2020 16:27 WIB
logo muhammadiyah
Muhammadiyah. Foto: Istimewa
Yogyakarta -

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta mengaku siap menerapkan salat Jumat dalam dua gelombang. Saat ini mereka masih menunggu ketentuan dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Wakil Ketua PWM DIY, Hamdan Hambali mengaku mendukung penuh rencana PP Muhammadiyah untuk menyelenggarakan salat Jumat dalam dua gelombang. Menurutnya, hal itu sebagai langkah mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

"Kita ini orang Muhammadiyah mestinya taat kepada Pimpinan Pusat (Muhammadiyah). Jadi apapun keputusan Pimpinan Pusat ya diikuti," kata Hamdan kepada detikcom, Rabu (3/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait persiapan penyelenggaraan salat Jumat dua gelombang di masjid-masjid yang berada di bawah naungan PWM DIY, Hamdan mengaku belum melakukan persiapan. Mengingat PWM masih menunggu surat edaran dari PP Muhammadiyah.

"Gini, kalau PWM itu nanti menunggu Pimpinan Pusat (Muhammadiyah) Muhammadiyah untuk ketentuan itu (salat Jumat dua gelombang). Jadi kalau sudah Pimpinan Pusat sudah ada ketentuannya nanti kita ikuti," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Karena Pimpinan Pusat nanti akan mengeluarkan edaran khusus, dan menurut informasi sekarang sedang dibahas, jadi saya sebagai orang PWM ya menunggu," imbuh Hamdan.

Sementara itu, Ketua PDM Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rahmanto menyebut pihaknya mendukung rencana salat Jumat dua gelombang. Mengingat saat ini masih dalam kondisi tanggap darurat Corona.

"Dalam kondisi darurat itu (salat Jumat dua gelombang) bisa saja, kan ini darurat, tapi kalau nanti (kondisi) sudah normal jangan lah kalau Jumatan dua gelombang," katanya.

Menurutnya, penyelenggaraan salat Jumat dalam dua gelombang semata-mata untuk mencegah sekaligus memutus rantai penularan virus Corona. Apalagi, penerapan physical distancing berfungsi untuk mencegah membeludaknya jemaah saat salat Jumat.

"Tapi namanya darurat, daripada numpuk (jemaahnya) kemudian protokol COVID-19 tidak diterapkan kan lebih baik dibikin jarak dengan dua sesi. Tapi sekali lagi, ini hanya dalam kondisi darurat," ujarnya.

Menyoal persiapan di masjid-masjid, Akhid mengaku belum ada. Hal tersebut karena PDM Kota Yogyakarta masih menunggu arahan dari PP Muhammadiyah dan PWM DIY.

"Sampai sekarang belum, kita masih menunggu bagaimana dari Pimpinan Pusat dan PWM," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman mengatakan, bahwa PP Muhammadiyah telah berdiskusi dengan majelis tarjih. Dari diskusi tersebut, pihaknya melihat tidak semua masjid mampu menampung jemaah saat melaksanakan salat Jumat.

"Kalau semua masjid harus melakukan physical distancing maka saat salat Jumat barangkali setiap masjid tidak cukup hanya satu angkatan (gelombang)," katanya saat ditemui wartawan di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Cik Ditiro No.23, Kota Yogyakarta, Senin (1/6).

"Maka itu sudah kita kaji dari majelis tarjih, bagaimana untuk di Indonesia ini apakah memungkinkan salat Jumat itu lebih dari satu angkatan setiap Jumatan," lanjut Agus.

Apalagi, kapasitas masjid di pinggir jalan berbeda dengan kondisi masjid di dalam kampung. Karena itu pihaknya perlu membentuk protokol kesehatan untuk melaksanakan salat Jumat dalam beberapa sesi.

"Maka sangat dimungkinkan di sebuah tempat salat Jumat itu dilakukan secara bergelombang. Jadi salat Jumat pertama jam 12 (siang), jam 1 bisa menyelenggarakan lagi," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads