Pantauan detikcom, antrean wisatawan tampak mengular di pintu masuk Telaga Ngebel. Sebab, ada pemeriksaan suhu tubuh untuk para pengunjung.
"Hari pertama kami buka Ngebel sekaligus uji coba new normal, pengunjung wis okeh (sudah banyak). Artinya masyarakat sudah lama terkungkung di rumah begitu dibuka langsung datang padahal bukan hari libur," tutur Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kepada detikcom, Selasa (2/6/2020).
Ipong menambahkan uji coba ini dilakukan setelah mendapatkan keluhan dari para pelaku usaha warung di Telaga Ngebel.
Baca juga: Ponorogo Uji Coba Penerapan New Normal |
Untuk jumlah pengunjung warung, lanjut Ipong, bisa dilakukan pembatasan. Jika dalam satu rombongan ada lebih dari 10 orang tidak diperbolehkan."Mereka mengeluhkan tidak bisa berjualan. Mudah-mudahan dengan dibukanya Ngebel, roda perekonomian bisa bergerak lagi," imbuh Ipong.
"Tapi kalau satu keluarga dan kurang dari 10 orang ya boleh, asal tetap menerapkan protokol kesehatan," tukas Ipong.
Sementara, salah satu pemilik warung Ruslan mengaku terjadi penurunan jumlah pembeli selama Pandemi Corona. Saat ini penjualan baru sekitar 30 persen saja.
"Sudah 3 bulan hingga sekarang sejak ada Corona dan larangan, semua aktivitas di Telaga Ngebel tutup semua. Baru hari ini dibuka," ujar Ruslan.
Menurut Ruslam, sebelum ada pandemi pendapatannya mencapai Rp 300 hingga Rp 400 ribu per hari. Namun kali ini baru Rp 100 ribu per hari.
"Sekarang turun pendapatan karena Corona. Semoga tidak ada kesulitan cuma harus ditaati protokol kesehatan yang penting bisa buka buat cari nafkah walaupun sedikit," pungkas Ruslan. (iwd/iwd)