Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang berpotensi diperpanjang lagi. Hal itu berdasarkan munculnya klaster baru virus Corona atau COVID-19 dan angka indeks penularan masih pada angka 1,47 sampai 30 Mei 2020 lalu.
"Saya belum bisa memutuskan itu (pemberhentian PKM), ini masih ada waktu lima hari. Tapi nada-nadanya kalau lihat angka penderita sampai hari ini bukannya trennya semakin turun atau stagnan, tapi terus naik. Jadi dengan kondisi seperti itu ya kawan-kawan bisa mencerna sendiri kira-kira seperti apa kemungkinan itu," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi usai rapat di kantornya, Jalan Pemuda Semarang, Selasa (2/5/2020).
Terkait new normal, Hendi menegaskan angka indeks penularan (Ro) masih di atas 1 sehingga masih belum bisa membahasnya. Sebab, salah satu syarat new normal yaitu Ro di bawah 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau new normal secara keseluruhan, ya udah lupakan aja lah, karena kita hitung Ro kita sampai 30 Mei ini angkanya masih 1,47. Kalau mau ngomong new normal, beberapa kriteria itu sudah bisa dipenuhi hanya kendala Kota Semarang, new normal-nya harus di bawah 1," jelas Hendi.
"Ini kita ngejar sampai sekitar lima hari ke depan untuk 132 orang itu kemudian sembuh menjadi sekitar 50 orang saya rasa ini angka yang menurut saya sangat berat," imbuhnya.
Terkait klaster baru, Hendi menjelaskan ternyata tidak hanya Pasar Kobong, ada Pasar Burung Karimata, Pasar Jati, Pasar Prembaen bahkan rusunawa dan perbankan.
"Kita menemukan beberapa klaster baru, seperti tidak hanya di Pasar Kobong tapi juga di Pasar Prembaen, Pasar Jati Banyumanik dan juga Pasar Karimata atau pasar burung yang sudah terdapat contoh pedagangnya yang positif," terang Hendi.
"Selain itu kita menemukan ada di Rusunawa Kaligawe juga begitu, sudah kita lakukan upaya tracing. Serta ada lagi klaster di salah satu perbankan, satu keluarganya terkena COVID-19," imbuhnya.
Hendi juga mengatakan satu kepala dinas, camat, dan sekretaris camat juga terpapar Corona. Angka kasus Corona juga menunjukkan tren meningkat, padahal sebelumnya sempat turun saat PKM pertama.
"Maka harapan saya kepada masyarakat, mari kita sekali lagi untuk bisa mendisiplinkan diri kita, terutama menghadapi COVID-19. COVID ini di beberapa tubuh manusia memang seakan-akan tidak ada gejalanya, tapi kalau kita kemudian berdisiplin maka harapannya tidak hanya untuk diri kita tapi juga lingkungan kita, mudah-mudahan mereka tidak tertular COVID-19," katanya.
Untuk diketahui, dari laman siagacorona.semarangkota.go.id jumlah penderita Corona di Kota Semarang meningkat sejak 19 Mei 2020 dari 47 orang saat ini 127 orang. Angka kesembuhan juga meningkat dan saat ini mencapai 276 orang.