Pemkot Semarang melakukan tes swab terhadap 250 pegawainya menyusul seorang kepala dinas dan dua pejabat di pemerintah kecamatan positif virus Corona (COVID-19). Tes swab dilakukan sebagai upaya tracing.
"Hari ini kita lakukan swab kepada pejabat eselon 3 dan 2, ada sebanyak 250-an. Ya namanya juga kita berinteraksi bekerja, untuk masyarakat, kemudian kalau ada satu dua yang informasinya positif maka kami berharap yang lainnya segera terdeteksi," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di kantornya Jalan Pemuda, Semarang, Selasa (2/6/2020).
Hendi berharap tidak ada lagi yang positif. Namun setidaknya tes swab untuk mendeteksi jika ternyata ada yang positif maka bisa cepat penanganannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan sih enggak ada yang positif lagi hanya tiga orang itu. Tapi kalaupun ada, ya kita segera lakukan upaya untuk bisa menyehatkan teman-teman dan juga tetap membuat performance serta semangat ini ada di lingkungan teman-teman Pemkot," jelasnya.
Sebelumnya, Hendrar atau yang disapa Hendi membenarkan tiga pejabat Pemkot Semarang positif Corona. Masing-masing kepala dinas, camat dan sekretaris camat (sekcam).
"Teman kami hari ini sudah ada tiga yang terkena positif. Jadi ada satu kepala dinas, satu camat dan satu sekcam," ungkap Hendi saat dimintai konfirmasi.
"Kepala dinas, camat, sekcam sampai hari ini berkomunikasi dengan saya mereka sehat, tapi mereka positif," sambungnya.
Hendi menjelaskan, setelah tiga anak buahnya itu positif Corona, pihaknya berupaya melakukan tracing di lingkungan keluarga dan juga lingkungan kerjanya. Dari penelusuran ada salah satu keluarga yang ikut terpapar.
"Di keluarganya salah satu ada yang terkena. Maka ini adalah yang dinamakan OTG (orang tanpa gejala). Ekses daripada kegiatan yang bersangkutan, mungkin tertular pada saat melakukan tindakan, ya ini mengakibatkan yang bersangkutan posisinya harus (terpaksa kena) COVID-19," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan untuk kepala dinas dan sekretaris camat statusnya orang tanpa gejala (OTG).
"Camat itu PDP (pasien dalam pengawasan) karena ada gejala. Kadinas dan sekcam OTG," katanya.